Kasus DBD di Bondowoso Menurun Drastis, Namun Angka Kematian Naik

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bondowoso hingga November 2025 tercatat sebanyak 377 kasus.

Desember 2, 2025 - 15:30
Kasus DBD di Bondowoso Menurun Drastis, Namun Angka Kematian Naik

BONDOWOSO Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bondowoso hingga November 2025 tercatat sebanyak 377 kasus. Meski jumlah ini turun drastis dibanding tahun sebelumnya. 

Namun tiga pasien tahun ini dinyatakan meninggal dunia. Angka kematian tersebut lebih tinggi dibanding 2024.

Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Bondowoso, dr. Habib Muzakki, menjelaskan bahwa tren penurunan kasus cukup signifikan.

“Pada 2024 kita mencatat 955 kasus dengan dua kematian. Tahun ini turun menjadi 377 kasus, meski pasien meninggal bertambah menjadi tiga orang,” ujarnya. 

Distribusi kasus menunjukkan wilayah kota masih menjadi pusat penyebaran. Kota Kulon menjadi kawasan dengan kasus tertinggi, mencapai 36 kasus. Disusul Kecamatan Wringin dan Wonosari, sementara Kecamatan Ijen berada pada posisi terendah.

Namun dr. Habib menegaskan bahwa adanya kasus DBD di Ijen tidak serta merta mencerminkan kondisi lapangan. Hal ini lantaran pencatatan kasus didasarkan pada alamat KTP pasien.

“Belum tentu terpapar di Ijen. Banyak pasien tertular di tempat mereka beraktivitas. Karena itu perlu penyelidikan epidemiologi (PE) untuk memastikan sumber penularannya,” jelasnya.

Menurutnya, peningkatan kasus mulai terlihat sejak Oktober hingga November, seiring datangnya musim hujan yang memang menjadi periode puncak penyebaran DBD.

Ia menambahkan, penyakit seperti DBD dan Chikungunya cenderung memiliki pola siklus tiga hingga lima tahunan, sehingga pemantauan kasus harus dilakukan secara terus-menerus.

dr. Habib menegaskan bahwa faktor paling berbahaya dari DBD adalah shock atau hypovolemic shock yang biasanya dipicu oleh dehidrasi, bukan semata-mata turunnya kadar trombosit.

“DBD itu berbahaya ketika pasien mengalami shock. Itu yang paling sering menyebabkan kematian,” tegasnya, Selasa (2/12/2025). 

Dalam setiap kegiatan PE, petugas juga memeriksa keberadaan jentik nyamuk di lingkungan pasien untuk menentukan sumber penularan dan langkah intervensi yang tepat.

Dinas Kesehatan Bondowoso mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan mulai meningkat.

Gerakan 3M yang menguras, menutup, dan mengubur barang bekas, serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN) disebut menjadi kunci pencegahan penyebaran DBD.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow