Kolaborasi UNJ dengan Kemdiktisaintek dan DMI Wujudkan SDGs Keenam Melalui “Gerakan Air Bersih untuk Jakarta”

Masjid Jami Al Mukhlis di Sunter Jaya, Jakarta Utara, menjadi saksi sejarah dimulainya “Gerakan Air Bersih untuk Jakarta

September 14, 2025 - 22:30
Kolaborasi UNJ dengan Kemdiktisaintek dan DMI Wujudkan SDGs Keenam Melalui “Gerakan Air Bersih untuk Jakarta”

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masjid Jami Al Mukhlis di Sunter Jaya, Jakarta Utara, menjadi saksi sejarah dimulainya “Gerakan Air Bersih untuk Jakarta”. Program percontohan yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Jakarta (LPPM UNJ) ini diresmikan melalui penandatanganan prasasti dan serah terima unit filtrasi air canggih berbasis teknologi Reverse Osmosis (RO) berkapasitas 6.000 liter per hari.

Kegiatan ini juga sekaligus menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin keenam, yakni Clean Water and Sanitation atau air bersih dan sanitasi layak untuk semua.

Acara peresmian yang digelar pada 14 September 2024 ini berlangsung khidmat dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, termasuk Wijayanto Samirin yang mewakili Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), H.M. Jusuf Kalla, Suwardi, Ketua Dewan Masjid Jakarta Utara, serta perwakilan dari Bappeda DKI Jakarta. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menandai pentingnya kolaborasi multistakeholder dalam menjawab tantangan keterbatasan akses air bersih di Jakarta.

Program ini didukung pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui skema pengabdian masyarakat berbasis teknologi. Masjid Al Mukhlis dipilih sebagai lokasi pertama karena berada di wilayah dengan keterbatasan akses air bersih.

Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ menegaskan bahwa universitas memiliki komitmen untuk hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat.

“UNJ hadir tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang siap berkontribusi nyata. Program air bersih ini merupakan wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Rafiuddin Syam selaku Ketua Tim Pengabdian UNJ menambahkan bahwa program ini lahir dari keresahan atas sulitnya akses air bersih di Jakarta Utara.“Melalui teknologi filtrasi modern, air wudhu dapat diolah menjadi air siap minum yang memenuhi standar kesehatan,” jelasnya.

uNewsIMG-1068c64d33202e3_1757826355.jpg

Selain itu, Ketua LPPM UNJ yang diwakili oleh Iwan Setiawan selaku Kepala Pusat Pengabdian dan KKN UNJ menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung program-program pengabdian masyarakat. "LPPM UNJ berkomitmen untuk terus berbuat bagi masyarakat melalui berbagai program inovatif. Gerakan air bersih ini adalah bukti nyata bahwa kampus tidak hanya menara gading, tetapi mampu turun langsung menyelesaikan masalah masyarakat," ujar Iwan dalam sambutannya.

Unit filtrasi yang dipasang dilengkapi dengan tiga tabung filter berisi media pasir silika, manganese greensand, dan karbon aktif, serta membran RO berkapasitas 4.000 GPD. Sistem ini mampu menghasilkan air dengan TDS di bawah 50 ppm, bebas bakteri, dan sesuai standar Permenkes No. 32/2017.

Dalam sambutannya, Wijayanto Samirin mengapresiasi langkah UNJ.“DMI mendukung penuh gerakan air bersih yang dimulai dari masjid. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Keunggulan lain dari program ini adalah keterlibatan 15 remaja masjid yang dilatih sebagai operator sistem, memastikan keberlanjutan pasca-pemasangan. Skema “Air untuk Semua” juga diterapkan, yakni air minum diberikan gratis untuk jamaah masjid dan dijual dengan harga terjangkau bagi masyarakat sekitar.

Ahmad Hambali, Ketua DKM Masjid Al Mukhlis, menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya masjidnya sebagai percontohan. “Selama ini jamaah sering mengeluhkan kualitas air sumur yang berbau dan berwarna. Dengan adanya sistem ini, kami tidak hanya menyediakan air minum gratis, tetapi juga meringankan beban ekonomi jamaah,” katanya.

Ke depan, program ini akan dikembangkan dengan integrasi panel surya guna mengurangi ketergantungan listrik serta pemanfaatan air reject RO untuk penyiraman tanaman dan wudhu. Replikasi ke 10 masjid lain di Jakarta ditargetkan pada tahun 2026 dengan dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta dan DMI.

Dengan kolaborasi UNJ, Kemdiktisaintek, dan DMI, “Gerakan Air Bersih untuk Jakarta” diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperluas akses air minum layak sekaligus mendukung pencapaian SDGs keenam.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow