KSOP Waingapu: NTT Siap Jadi Mitra Stategis Perdagangan Bilateral Indonesia – Timor Leste
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menjadi mitra strategis perdagangan bilateral Indonesia – Timor Leste.

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menjadi mitra strategis perdagangan bilateral Indonesia – Timor Leste.
“Mitra strategis ini, KSOP tegaskan dukung konektivitas maritim dalam Dilli Internasional Trading Expo 2025,” kata Kepala KSOP Waingapu Dr. Fadly Afand Djafar Kamis (28/8/2025).
KSOP turut hadir dalam forum Internasional tersebut sebagai narasumber dalam Dilli Internasional Trading Expo 2025 yang berlangsung di Mercado-Municipal Dilli, Timor Leste pada 28 Agustus hingga 1 September 2025.
Fadly menjelaskan, bahwa kehadiran KSOP Waingapu menjadi momentum penting dalam mempertegas peran NTT sebagai mitra strategis dalam mendukung penguatan konektivitas maritim dan perdagangan bilateral Indonesia – Timor Leste.
“Dalam hal ini tentunya KSOP Waingapu berkomitmen untuk mendorong kelancaran arus logistik dan perdagangan lintas batas dengan menjadikan pelabuhan Waingapu sebagai salah satu simpul strategis,” ujarnya.
Secara geostrategis tambah dia, letak pelabuhan Waingapu yang berdekatan lansung dengan Timor Leste, menjadikannya pintu gerbang potensial bagi perdagangan internasional dikawasan timur Indonesia.
Fadly mengungkapkan, dengan partisipasi KSOP Waingapu dalam Dilli Internasional Trading Expo sekaligus menjadi salah satuperan aktif Indonesia untuk memperkuat perdagangan Internasional berbasis konektivitas laut.
Sedangkan pertukaran plakat yang dilakukan antara KSOP Waingapu dengan Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste Miguel Marques Gonsalves Manetelu disaksikan oleh Wakil Gubernur NTT diharapkan menjadi simbol komitmen bersama dalam memperkuat jalur maritim.
“Momen ini diharapkan agar memperkuat jalur perdagangan maritim sekaligus membuka kerjasama di bidang keselamatan pelayaran, sinkronisasi regulasi maritim hingga pengembangan investasi transportasi laut,” terang Fadly. (*)
Apa Reaksi Anda?






