Kuliah di Akafarma Sunan Giri Ponorogo Prospek Karir Gemilang, Tracer Study Jadi Bukti
Dalam dunia pendidikan vokasi kesehatan, pertanyaan terbesar yang sering diajukan calon mahasiswa dan orang tua adalah, "Apa prospek kerjanya nanti?".

Dalam dunia pendidikan vokasi kesehatan, pertanyaan terbesar yang sering diajukan calon mahasiswa dan orang tua adalah, "Apa prospek kerjanya nanti?".
Jawaban yang paling akurat dan meyakinkan tidak datang dari janji-janji, tetapi data nyata para lulusan yang sudah bekerja.
Data tracer study atau studi penelusuran alumni Akafarma Sunan Giri Ponorogo tahun 2025 yang dilaksanakan 9 Oktober 2025 memberikan gambaran sangat jelas dan membanggakan.
Terbukti bahwa 64 persen lulusan akademi analis farmasi dan makananĀ terserap di berbagai lini strategis industri kesehatan.
Dari Rumah Sakit Hingga Industri
Data yang terangkum menunjukkan keberagaman dan kualitas tempat kerja para lulusan.
Dari data menunjukkan sebanyak 58,3 persen terserap atau bekerja di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Ini adalah penyerap lulusan terbesar.
Angka yang dominan ini membuktikan bahwa kompetensi lulusan Akafarma Sunan Giri Ponorogo sangat diakui dan dibutuhkan dalam layanan kesehatan primer dan tersier. Lulusan berperan sebagai asisten apoteker, teknisi farmasi, dan posisi penunjang farmasi klinis lainnya yang krusial untuk memastikan keamanan dan ketepatan pengobatan pasien.
Kedua, bekerja di apotek, sebesar 22,2 persen. Sektor ritel farmasi tetap menjadi tulang punggung penyerapan tenaga farmasi. Lulusan memiliki peran sentral dalam melayani masyarakat secara langsung, mulai dari dispensing obat, konsultasi obat bebas terbatas, hingga manajemen inventori.
Ketiga, industri farmasi (Produksi, QC/QA). Lulusan juga berkontribusi di hilir industri, seperti di bagian produksi, Quality Control (QC), dan Quality Assurance (QA). Ini menunjukkan bahwa kurikulum yang diajarkan relevan dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP) yang ketat.
Keempat, distributor/PBF (Penyalur Alat Kesehatan). Posisi di distributor farmasi dan alat kesehatan membutuhkan pengetahuan produk yang mendalam dan kemampuan manajemen logistik, yang ternyata juga dikuasai oleh para alumni.
Bidang lain yang tak kalah strategis seperti laboratorium klinik/patologi, hingga sektor garmen yang mungkin berkaitan dengan produksi alat kesehatan berbasis tekstil.
Data dari wisudawan Akafarma Sunan Giri Ponorogo ini bukan sekadar angka. Ini adalah sebuah pernyataan kuat bahwa relevansi kurikulum selaras dengan kebutuhan industri kesehatan yang sangat dinamis. Lulusan tidak hanya siap kerja, tetapi siap untuk bersaing di berbagai sektor.
Juga bukti pengakuan industri dari tingginya persentase di rumah sakit dan industri farmasi adalah bukti nyata pengakuan dunia kerja terhadap kualitas lulusan.
Lulusan dinilai kompeten, terampil, dan dapat diandalkan dan prospek yang luas. Pilihan karier untuk lulusan farmasi vokasi dari Akafarma Sunan Giri Ponorogo ternyata sangat luas.
Mereka tidak terpaku hanya pada satu jenis pekerjaan, tetapi bisa menjangkau banyak peran strategis dalam ekosistem kesehatan nasional. (*)
Apa Reaksi Anda?






