Kunjungi Sekolah Rakyat di Bandung, Wamen LH Dorong Jadi Model Pendidikan Ramah Lingkungan
Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH)/Wakil Kepala BPLH, Diaz Hendropriyono, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat (SR) harus menjadi laboratorium kecil pendidikan lingkungan, kesehatan, dan gizi yang mampu…

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Kesadaran lingkungan sejak dini adalah kunci lahirnya generasi sehat, cerdas, dan peduli masa depan. Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH)/Wakil Kepala BPLH, Diaz Hendropriyono, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat (SR) harus menjadi laboratorium kecil pendidikan lingkungan, kesehatan, dan gizi yang mampu melahirkan generasi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, isu sampah menjadi salah satu tantangan besar yang harus disadari anak sejak dini. “Kalau sampah makanan tidak habis lalu menumpuk di TPA, itu bisa menghasilkan metana. Gas ini naik ke atmosfer, menahan panas bumi, dan mempercepat pemanasan global. Jadi jangan anggap remeh, karena setiap sisa makanan yang kita buang ikut membuat bumi semakin panas,” tegas Diaz.
Dalam kunjungan ke Sekolah Rakyat Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) dan Sekolah Rakyat Sentra Wyataguna Bandung, Wamen LH bersama PT Bio Farma (Persero) menyerahkan bantuan berupa vitamin, tumbler, buku panduan lingkungan, kaos, dan tas sekolah untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Ia juga meninjau layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi siswa, sebagai bentuk integrasi kesehatan dengan pendidikan lingkungan.
“Pakai tumbler ini baik-baik, jangan lagi pakai gelas plastik sekali pakai. Mulai sekarang kita bisa belajar mengurangi sampah,” pesan Diaz kepada para siswa yang antusias menerima bantuan tersebut, Rabu (24/09/2025).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan pemerintah daerah, jajaran PT Bio Farma (Persero), serta ratusan siswa yang menyampaikan harapan akan sekolah sehat, bersih, dan bebas sampah. Kepala Sekolah Poltekesos, Tintin Sri Suprihatin, menegaskan bahwa program pemilahan sampah sudah dijalankan, termasuk memanfaatkan sampah organik untuk maggot dan pakan ternak.
I.G.N Suharta Wijaya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bio Farma (Persero), menyampaikan bahwa PT Bio Farma (Persero) turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan memberikan layanan cek kesehatan dan pengobatan gratis bagi siswa serta para peserta yang hadir. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah Asta Cita.
“Bio Farma selalu mengedepankan prinsip ramah lingkungan dalam setiap proses produksi di Pasteur, sehingga secara konsisten meraih penghargaan Proper Emas. Dengan demikian, kami akan terus hadir dalam program-program Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Wyataguna, Setia Nugraha, menyampaikan apresiasi atas perhatian KLH/BPLH dan PT Bio Farma (Persero).
”Program ini sangat bermanfaat bagi rakyat kecil. Banyak siswa dari keluarga miskin yang kini bisa kembali bersekolah berkat program Sekolah Rakyat, bahkan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo” kata Setia.
Diaz juga menyinggung rencana integrasi kurikulum lingkungan dalam program Sekolah Rakyat melalui kerja sama dengan Kementerian Sosial. KLH/BPLH siap menyinergikan program Adiwiyata dengan Sekolah Rakyat agar kelak lahir SR berprestasi dalam pengelolaan lingkungan. “KLH/BPLH punya program Adiwiyata untuk sekolah, KLH/BPLH sangat terbuka untuk kolaborasi dalam program ini dengan Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Selain itu, KLH/BPLH membuka peluang kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di bawah Kemnaker dan Kemensos untuk isu refrigeran seperti Hidrofluorokarbon (HFC) dan Klorofluorokarbon (CFC) yang dikenal sebagai Bahan Perusak Ozon (BPO). Menurut Diaz, kolaborasi lintas sektor akan memperkuat pendidikan vokasi sekaligus mendukung pengendalian perubahan iklim.
Melalui kunjungan ini, KLH/BPLH menegaskan komitmen menjadikan Sekolah Rakyat sebagai model pendidikan berkelanjutan. “Terus belajar, terus bermimpi, semoga adik-adik kelak menjadi orang sukses, bisa membantu orang lain, keluarga, dan menjadi kebanggaan bangsa. Kita semua bertanggung jawab meninggalkan dunia yang lebih baik bagi generasi berikutnya,” tutup Diaz.
Apa Reaksi Anda?






