Latih Guru SMP Kembangkan Modul Inovatif Pembelajaran Mendalam Berbasis Ekoliterasi, Dosen Prodi PPKn FISH UNJ Gelar PkM
Dalam rangka melaksanakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tim dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam rangka melaksanakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tim dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menggelar kegiatan pelatihan bertajuk “Training of Development Innovative Teaching Module Integrating Ecoliteracy Deep Learning Curriculum Perspective” di SMP Taman Manggah Dua, Bogor.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 19 Juli 2025, dengan diikuti oleh 20 guru mata pelajaran PPKn dan IPS dari sekolah tersebut. Bertindak selaku ketua kegiatan adalah Prof. Nadiroh, dosen sekaligus Guru Besar UNJ yang aktif dalam pengembangan kurikulum dan inovasi pembelajaran.
Pelatihan ini berangkat dari urgensi penguatan implementasi Kurikulum Nasional yang menekankan delapan dimensi Profil Lulusan, di antaranya iman dan takwa, kewarganegaraan, berpikir kritis, kolaborasi, dan kemandirian. Namun di lapangan, nilai-nilai tersebut kerap masih dipahami secara abstrak dan belum terinternalisasi secara konkret dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
Pada kesempatan ini, Prof. Nadiroh menyampaikan bahwa guru memiliki peran strategis sebagai penggerak utama dalam mewujudkan pembelajaran bermakna. Oleh karena itu, pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) yang mengintegrasikan prinsip ekoliterasi menjadi langkah penting untuk memperkaya proses pembelajaran dan membentuk sikap serta perilaku peduli lingkungan.
“Ekoliterasi adalah kesadaran tertinggi akan pentingnya lingkungan hidup dan cara melestarikannya. Dalam konteks pendidikan PPKn, nilai-nilai ini sangat relevan dan perlu dihadirkan secara nyata dalam modul-modul pembelajaran,” jelas Prof. Nadiroh.
Selama pelatihan, para guru dibimbing untuk merancang modul pembelajaran inovatif yang tidak hanya memenuhi capaian pembelajaran dalam kurikulum nasional, tetapi juga mampu menanamkan kesadaran ekologis melalui metode pembelajaran mendalam yang sadar, bermakna, dan menyenangkan.
Modul-modul yang dikembangkan berfokus pada penguatan pemahaman konseptual, keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan komunikasi peserta didik. Pendampingan ini menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi UNJ dalam mendorong guru untuk menjadi agen perubahan yang memadukan ilmu pengetahuan, kesadaran lingkungan, dan karakter kebangsaan.
Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara guru, akademisi, dan dukungan orang tua dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan. Dengan modul yang tepat dan pendekatan yang relevan, guru diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi bagian dari komitmen UNJ untuk terus hadir dan berdampak langsung di tengah masyarakat, terutama dalam mendukung transformasi pendidikan di era kurikulum merdeka belajar dengan pendekatan pembelajaran mendalam. (*)
Apa Reaksi Anda?






