Mahasiswa KSM-T KEL 25 UNISMA Tumbuhkan Kreativitas Anak Lewat Ecoprint

Mengajarkan kepedulian lingkungan sejak dini merupakan langkah penting untuk mencetak generasi peduli dan kreatif. Hal inilah yang dilakukan oleh mahasiswa KSM T Kelompok 25 Universitas Islam Malang

September 6, 2025 - 11:30
Mahasiswa KSM-T KEL 25 UNISMA Tumbuhkan Kreativitas Anak Lewat Ecoprint

TIMESINDONESIA, MALANG – Mengajarkan kepedulian lingkungan sejak dini merupakan langkah penting untuk mencetak generasi peduli dan kreatif. Hal inilah yang dilakukan oleh mahasiswa KSM T Kelompok 25 Universitas Islam Malang (UNISMA) melalui kegiatan sosialisasi dan praktik ecoprint di SDN 02 Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Ecoprint adalah teknik pewarnaan kain menggunakan bahan alami, seperti daun, bunga, dan batang tanaman. Selain menghasilkan motif indah, metode ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

Kegiatan ecoprint dilaksanakan di kelas 3 SDN 02 Ngawonggo dengan melibatkan puluhan siswa. Mahasiswa membimbing anak-anak mengenal bahan alam di sekitar sekolah yang bisa digunakan, mulai dari daun jati, bunga kembang sepatu, hingga akar tumbuhan.

“Anak-anak terlihat antusias. Mereka senang karena bisa langsung memetik daun dan bunga untuk dijadikan motif di totebag. Jadi bukan hanya belajar, tapi juga bermain sambil berkreasi,” jelas salah satu mahasiswa KSM Tematik 25.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Anak-anak diajarkan langkah demi langkah, mulai dari menata daun di atas kain totebag, mengetuknya hingga warna dan motif keluar, lalu mengeringkannya. Hasil karya setiap siswa pun berbeda, menunjukkan kreativitas masing-masing.

Antusiasme juga datang dari para siswa. arsen(9 tahun), salah satu siswi kelas 3, mengaku bangga dengan totebag hasil karyanya.

“Senang sekali bisa bikin tas sendiri pakai daun. Motifnya bagus, nanti mau saya pakai ke sekolah,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, lila (10 tahun), siswa lainnya, mengatakan kegiatan ini membuatnya sadar bahwa alam bisa dimanfaatkan dengan cara unik.

“Ternyata daun bisa jadi gambar di tas. Jadi enggak cuma dibuang, tapi bisa dipakai,” katanya.

Dari pihak sekolah, Sulastri, S.Pd, guru kelas 3, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.

“Anak-anak sangat menikmati prosesnya. Selain melatih kreativitas, kegiatan ini menumbuhkan kesadaran sejak dini untuk mencintai lingkungan. Harapannya bisa rutin diadakan dengan kreasi lain,” tuturnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Selain menghasilkan totebag unik, kegiatan ecoprint juga memberikan pesan penting: bahwa bahan alam di sekitar kita bisa dimanfaatkan tanpa merusak lingkungan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNISMA berharap anak-anak bisa lebih mencintai alam sekaligus bangga dengan karya mereka sendiri.

“Ini bukan sekadar praktik seni, tapi cara untuk menanamkan kepedulian lingkungan sejak kecil. Anak-anak belajar bahwa sampah daun bukan sesuatu yang tak berguna, tapi bisa menjadi sesuatu yang indah,” tambah mahasiswa KSM T 25.

Program ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan KSM T Kelompok 25 UNISMA di Desa Ngawonggo. Dengan pendekatan kreatif, kegiatan ecoprint mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus meninggalkan pesan berharga bagi generasi muda.

Dengan adanya kegiatan ini, SDN 02 Ngawonggo tidak hanya mendapat pengalaman baru, tetapi juga menjadi saksi tumbuhnya kreativitas dan kepedulian lingkungan dari anak-anak desa. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 25 Universitas Islam Malang (UNISMA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow