Mahasiswi UIN Malang Jadi Peserta Terbaik Regional Nusantara Putri 2 Rumah Kepemimpinan

Luthfiya Zulfatul Azizah, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2022, mencatat prestasi membanggakan pada program pembinaan beasiswa Rumah Kepemimpinan.

November 21, 2025 - 15:30
Mahasiswi UIN Malang Jadi Peserta Terbaik Regional Nusantara Putri 2 Rumah Kepemimpinan

MALANG Luthfiya Zulfatul Azizah, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2022, mencatat prestasi membanggakan pada program pembinaan beasiswa Rumah Kepemimpinan. Ia dinobatkan sebagai Peserta Terbaik Regional Nusantara Putri 2, sebuah penghargaan yang diserahkan dalam rangkaian National Leadership Camp (NLC) di Jakarta–Depok, 22–24 Agustus 2025.

Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan performa terbaik selama semester kedua masa pembinaan. Luthfiya bersaing dengan peserta dari berbagai kampus di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sejumlah daerah di luar Jawa. Pencapaiannya menjadi bukti bahwa mahasiswa UIN Malang mampu tampil kompetitif dalam program pengembangan kepemimpinan tingkat nasional.

Luthfiya menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan buah dari proses yang konsisten. Penilaian dilakukan oleh tim pusat Rumah Kepemimpinan melalui evaluasi terukur setiap akhir semester. Metodenya mencakup peer assessment, public assessment, self-assessment, serta penilaian supervisor dan fasilitator.

“Bagi saya, kunci dalam menjalani masa pembinaan adalah kejujuran terhadap proses perkembangan diri. Saya belajar untuk terus reflektif, mencatat kemajuan, sekaligus mengakui kekurangan tanpa berusaha menutupi apa pun,” ujarnya.

Dia menambahkan, seluruh rangkaian aktivitas pembinaan diikuti secara disiplin. Setiap tantangan pengembangan diri yang diberikan, kecil maupun besar, dituntaskan dengan persiapan yang matang.

Luthfiya mengaku memiliki prinsip yang ia pegang erat: melihat prestasi orang lain sebagai motivasi, bukan ancaman. Prinsip itu pula yang mendorongnya berani keluar dari zona nyaman.

“Kalau orang lain bisa, kita pasti lebih bisa. Percayalah pada kemampuan diri, dan bandingkan diri hanya dengan dirimu yang kemarin, bukan dengan orang lain,” ungkapnya.

Rumah Kepemimpinan dikenal sebagai lembaga beasiswa yang berupaya mencetak calon pemimpin Indonesia melalui Intensive Youth Development Program Scholarship. Para awardee mengikuti pembinaan dua tahun dengan kurikulum Development Journey yang menekankan empat pilar: muslim produktif, karakter, life skills, serta kepemimpinan berdampak.

Bagi Luthfiya, pembinaan kepemimpinan bukan sekadar untuk memimpin orang banyak, melainkan membangun kendali atas diri sendiri.
“Kepemimpinan justru bermula dari diri sendiri dan untuk diri sendiri. Dengan memiliki keterampilan kepemimpinan, kita mampu mengarahkan diri menuju hal-hal yang lebih baik, mengambil keputusan yang tepat, serta terus berkembang tanpa terjebak zona nyaman,” jelasnya.

Ia menegaskan, setiap perkembangan harus dihargai, sekecil apa pun bentuknya. “Progres sekecil apa pun tetaplah progress, yang penting kita terus maju dan mau berkembang menjadi lebih baik,” tutupnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow