Milad ke-113 Muhammadiyah: SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Tempa Semangat Juang Guru dan Siswa

SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen menggelar serangkaian kegiatan peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 pada hari Selasa (18/11/2025).

November 20, 2025 - 14:00
Milad ke-113 Muhammadiyah: SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Tempa Semangat Juang Guru dan Siswa

MALANG SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen menggelar serangkaian kegiatan peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 pada hari Selasa (18/11/2025). Kegiatan tersebut dimulai dengan Apel pagi bagi seluruh siswa dimulai pukul 07.00 WIB di Aula KH. Mas Mansur Kampus 1 dan di Masjid At -Tanwir di Kampus2. Siang hari sekira pukul 13.00 WIB dilanjutkan dengan pengajian bagi Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan sekolah bersama ustadz Ir. Tamhid Masyhudi, M.Si, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Kegiatan Apel pagi di Kampus 1 disampaikan oleh Bapak Moh. Harrid Alal Khairi, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Ismuba (Al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab), sedangkan di Kampus 2, disampaikan oleh Bapak Erik Budianto, M.Pd.I, guru Ismuba. Apel bagi siswa ini mengandung nilai strategis dalam menanamkan karakter dan identitas Kemuhammadiyahan. Melalui peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami mendalam jati diri Muhammadiyah yang memiliki peranan besar dalam perkembangan pendidikan dan dakwah di Indonesia. Harapannya, bukan sekedar seremoni tetapi seruan bagi siswa untuk terus merawat semangat tajdid dan semakin menumbuhkan rasa bangga mereka terhadap persyarikatan.

Apel pagi dimulai dengan sambutan dari Kepala Sekolah, Moch. Arief Luqman Hakim, M.Pd dengan mengenalkan sejarah berdirinya Muhammadiyah kepada siswa sebagai pengingat sekaligus refleksi perjuangan Tokoh sentral sebagai pendiri Muhammadiyah adalah KH. Ahmad Dahlan, pada tanggal 18 November 1912 silam atau bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330 H Pendirian Muhammadiyah diresmikan di Kauman, Yogyakarta. Salah satu tujuan pendirian Muhammadiyah yakni untuk memurnikan ajaran Islam dengan mewujudkan masyarakan Islam yang sebenar-benarnya. Gerakan Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemikiran tajdid (pembaharuan) senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.

Kepala Sekolah juga memberikan pemahaman kepada siswa bahwa untuk mencapai tujuan itu, Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah modern  dengan tujuan membentuk manusia yang alim dalam ilmu agama, berpandangan luas dengan pengetahuan umum, siap berjuang, mengabdi untuk Muhammadiyah dalam menyantuni nilai-nilai keagamaan pada masyarakat. “Jika dulu pendidikan hanya dibatasi dua, yaitu pendidikan yang berbasis agama diajarkan di pesantren dan pendidikan non agama yang diselenggarakan oleh sekolah yang didirikan Belanda, Muhammadiyah berusaha menyatukan keduanya melalui pendidikan modern”, paparnya.

Sebagai organisasi Islam yang berkemajuan yang menerapkan upaya tajdid dalam segala bidang dengan tujuan untuk menegakkan ajaran agama Islam, maka di Milad yang ke-113 ini, mengusung tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”, ini mencerminkan tekad Muhammadiyah untuk terus berkontribusi aktif dalam pembangunan Nasional, bukan hanya dalam ranah spiritual, melainkan kesejahteraan ekonomi seluruh Bangsa. “Dalam konteks memajukan kesejahteraan Bangsa, meliputi beberapa hal, diantaranya kesejahteraan spiritual, intelektual, sosial, dan ekonomi”, ucap Harrid Alal Khairi.

milad-Muhammadiyah-ke-113.jpg

Dalam Apel pagi Milad Muhammadiyah ke-113 beliau juga menyampaikan refleksi bahwa dalam merenungi semangat perjuangan Muhammadiyah memajukan kesejahteraan bangsa sebagai seorang pelajar, maka tentu dengan meningkatkan ilmu pengetahuan, tekun dalam belajar, mengembangkan akhlak mulia, dan memperkuat pengabdian sosial.  

Pada siang harinya, sekira pukul 13.00 WIB kegiatan resepsi Milad Muhammadiyah ke-113 dilanjutkan dengan pengajian yang khusus diikuti oleh seluruh dewan guru dan karyawan sekolah. Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh ananda Reynas Akbar Aziz kelas X DKV 1, dilanjutkan dengan sambutan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Kajian ini sebagai sarana refleksi bagi Guru dan Karyawan memahami perjuangan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan sebagai sarana dakwah melalui peran dan fungsinya dalam rangka untuk ikut berjuang mewujudkan cita-cita luhur Persyarikatan Muhammadiyah sebagaimana yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan.

“Mari berjuang bersama melalui peran dan fungsi kita sebagai Guru dan Karyawan, perkuat kembali dan kita niatkan bahwa mengajar itu ialah ibadah, menjadi teladan utama bagi siswa, melakukan inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, dan mari bersama teguhkan komitmen bermuhammadiyah”, Ucap Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen.

Memasuki inti kajian, Ustadz Ir. Tamhid Masyhudi, M.Si, menyampaikan materi sesuai dengan tema Milad Muhammadiyah ke-113, “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Tema ini menggambarkan gerakan Muhammadiyah semakin memperkuat dan memperluas usaha dalam memajukan kesejahteraan masyarakat yang beriorientasi pada kesejahteraan sosial-ekonomi yang memiliki tumpuan pada kesejahteraan rohaniah, sehingga melahirkan kesejahteraan yang utuh lahir dan batin. Muhammadiyah terus mendorong dan mendukung kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan umum sebagaimana amanah UUD 1945 yang semakin nyata  dan merata.

“Membangun sebuah kesejahteraan dengan cara mengedepankan adil dan ihsan, silaturrahim diantara sesama, menjamin keselamatan dimanapun mereka berada, menjamin kebutuhan bahan pangan, dan ditutup dengan wa qiyamul lail, sebagaimana kisah Nabi Muhammad SAW yang menjadikan Madinah Kota yang tercerahkan dan modern”, Ujar Ustadz Tamhid Masyhudi.

Lebih lanjut beliau juga menyampaikan ada lima hal yang perlu dibangun oleh manusia untuk memperoleh kesejahteraan bagi kehidupan, yang pertama adalah membangun dan menanamkan relasi antara individu dengan Allah SWT melalui pendekatan ibadah, kedua sebagai guru maka dalam mendidik siswa perlu ditanamkan pengetahuan yang mengikuti perubahan zaman dan teknologi, ketiga adalah senantiasa melakukan inovasi dengan penuh keadilan dan keihklasan, keempat menyadari setiap usaha pasti ada ujian dan cobaan sehingga perlunya sikap bahwa semua itu atas kehendak Allah SWT, dan yang kelima  adalah manusia hidup ada batasnya dan penuh dengan persiapan atas pertanggungjawaban terhadap Allah SWT atas apa yang dilalukan selama hidup di dunia.

Dalam Muhammadiyah, guru menduduki peranan sebagai subjek pendidikan dan subjek dakwah yang sangat penting fungsi dan amal pengabdiannya. Peranan guru dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah di pilar pendidikan adalah membentuk manusia muslim yang cakap, berakhlak mulia, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyrakat. Artinya, tidak hanya berorientasi membentuk manusia intelektual saja, tetapi juga manusia muslim, manusi moralis, dan berwatak.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow