PILAR Foundation Resmi Diluncurkan di Bogor: Misi Pemberdayaan Perempuan Muda Indonesia

BOGOR Gerakan baru dalam pemberdayaan perempuan Indonesia hadir melalui PILAR Foundation, sebuah organisasi yang berfokus pada kepemimpinan, advokasi, dan pembaruan gerakan perempuan.

Peluncuran resmi ini mengusung tema “Empower: Menjadi Perempuan Kritis, Kreatif, dan Kolaboratif” sebagai ajakan bagi generasi muda perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

PILAR Foundation tidak sekadar berdiri sebagai organisasi, tetapi menjadi wadah bagi perempuan muda untuk menyuarakan aspirasi, mengembangkan potensi, dan mengambil peran strategis. Menurut Ketua PILAR Foundation, Shaliha Az-zahra, perempuan muda harus menjadi subjek utama dalam merumuskan program pembangunan sumber daya manusia, bukan hanya sebagai objek.

Acara peluncuran ditutup dengan Deklarasi Komitmen Bersama, yang mengajak aktivis, akademisi, profesional, hingga masyarakat umum untuk berkontribusi menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas perempuan Indonesia.

Tiga Pilar Utama yang Diusung PILAR Foundation:

• Leadership (Kepemimpinan): Membangun kapasitas kepemimpinan perempuan muda di sektor publik maupun domestik.
• Advocacy (Advokasi): Mendorong kebijakan yang inklusif dan berpihak pada kesetaraan gender.
• Renewal (Pembaruan): Menghadirkan inovasi dan regenerasi gerakan perempuan agar relevan dengan perkembangan zaman.

Peluncuran ini mendapat dukungan dari berbagai tokoh, termasuk Yohana selaku Founder PILAR Foundation, yang menekankan pentingnya keseimbangan peran domestik dan publik bagi perempuan.

Sementara itu, Ummi Wahyuni, Komisioner KPU Jawa Barat, berharap PILAR Foundation menjadi media pemberdayaan perempuan Indonesia.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Koalisi Indonesia Muda, IDE Indonesia, Koalisi Indonesia Anti Korupsi, DPRD Jawa Barat, TP PKK Kota Bogor, Radar Bogor, DPRD Kota Bogor, KPAD Kabupaten Bogor, DP3A Kota Bogor, serta Polres dan Polresta Bogor.

“Komitmen kami adalah menjadi pilar yang kokoh, tempat setiap perempuan muda dapat menemukan wadah untuk menyuarakan aspirasinya, mengembangkan potensinya, dan memimpin perubahan,” tegas Shaliha. (*)