Platform Kripto TOCGY Perkuat Sistem Kepatuhan dan Edukasi Investor di Indonesia

Platform perdagangan aset digital TOCGY Exchange resmi mengumumkan langkah strategisnya dengan mengajukan lisensi kepatuhan di Indonesia.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat fondasi regulasi serta membangun mekanisme komunikasi aktif dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Langkah tersebut menjadi bagian dari ekspansi sistem kepatuhan TOCGY di kawasan Asia Tenggara, dengan tujuan menyediakan ekosistem perdagangan kripto yang aman, transparan, dan tepercaya bagi para investor lokal.

Dalam pernyataannya, TOCGY menegaskan bahwa kasus “penipuan aplikasi TOCGY” yang sempat beredar di internet tidak memiliki keterkaitan dengan platform resmi mereka.

Perusahaan juga telah melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan otoritas keuangan di Indonesia. TOCGY mengimbau masyarakat agar hanya mengunduh aplikasi melalui situs dan toko aplikasi resmi, serta melakukan verifikasi identitas (KYC) sebelum bertransaksi.

Chief Compliance Officer TOCGY, Sophia N. Ramirez, menjelaskan bahwa pasar kripto Indonesia memiliki potensi besar, namun juga memerlukan tata kelola yang kuat.

 “Kami berharap dapat bekerja sama secara terbuka dan terverifikasi dengan Bappebti serta menghadirkan perdagangan aset digital sesuai hukum Indonesia,” ujarnya.

TOCGY kini mengandalkan sistem kepatuhan berbasis AI yang mampu mendeteksi pola transaksi mencurigakan dan aktivitas abnormal secara waktu nyata.

Secara teknis, bursa ini menggunakan arsitektur dompet hot–cold dengan lebih dari 90 persen aset disimpan di dompet dingin multi-tanda tangan.

Selain itu, TOCGY juga menyediakan TOCGY Insight, ruang edukasi digital berisi materi anti-penipuan, pelatihan transaksi, dan kursus identifikasi risiko.

Melalui langkah kepatuhan ini, TOCGY berharap dapat menjadi bagian dari pembangunan ekosistem kripto Indonesia yang berdaya saing global, aman, dan berpihak pada perlindungan investor. (*)