Program Pengabdian Mahasiswa Unisma Berdampak di Desa Wisata Wringinanom
Universitas Islam Malang (UNISMA) melalui Program Pemberdayaan Mayarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah mengimplementasikan mahasiswa berdampak di Desa Wisata Wringinanom Poncokusumo Kab. Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (UNISMA) melalui Program Pemberdayaan Mayarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah mengimplementasikan mahasiswa berdampak di Desa Wisata Wringinanom Poncokusumo Kab. Malang.
PMM adalah kegiatan yang melibatkan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai inisiatif, seperti bakti sosial, pelatihan, pengembangan potensi desa, hingga penerapan inovasi teknologi. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian, kesejahteraan, dan partisipasi aktif masyarakat, dengan mahasiswa berperan sebagai fasilitator, pendamping, dan motor penggerak perubahan.
PMM UNISMA terselenggara berkat support dari KEMENDIKTISAINTEK melalui program hibah kompetisi pengabdian kepada Masyarakat tahun 2025. Kegiatan program dilakukan di Desa Wringinanom yang merupakan desa binaan UNISMA. Tema program adalah pengembangan Desa Gerbang Wisata Bromo Wringinanom melalui optimasi sumberdaya local karya Batik Tengger dan produk olahan susu.
Desa Wringinanom merupakan gerbang wisata Bromo sekaligus desa penyangga wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Profil topografis pegunungan beserta destinasi alam mendukung sebagai desa wisata. Pemerintah Kabupaten Malang sekarang ini dalam proses membangun rest area di desa ini sebagai tempat transit wisatawan sebelum ke Bromo. Rest area mempunyai peluang ekonomi dan ini ditangkap oleh pemerintah Desa Wringinanom.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Desa Wringinanom merupakan salah satu desa dari 50 desa di Indonesia penerima Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2024. Penganugerahan ADWI adalah sebagai juara dua dalam bidang kelembagaan dan SDM. UNISMA melalui PMM mendukung penuh desa wisata dengan program edukasi, pelatihan, pendampingan pembuatan produk Batik Tengger dan produk olahan susu yaitu kerupuk susu dan permen susu.
Produk-produk ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan Ketika rest area dengan product gallery sudah berfungsi. Mitra yang dilibatkan dalam program adalah PKK dan Karang taruna. Penguatan desa wisata dengan melibatkan semua lini masyarakat akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) dari sektor wisata.
Koordinator program Dr. drh. Nurul Humaidah, M. Kes menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 mahasiswa yang tersebuar di 3 fakultas yaitu Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Teknik. Mahasiswa diberi tanggungjawab untuk mendampingi dan bersama masyarakat sesuai bidang masing-masing.
Muhammad Rafli Daidan mahasiswa FIA bertanggung jawab terhadap produksi, pemasaran dan branding Batik Tengger, Suci Lestari mahasiswa FAPET bertanggungjawab terhadap produksi, pemasaran dan branding permen susu dan kerupuk susu sedangkan M. Fajriyul Jabin bertanggung terhadap teknologi perakitan alat pemotong lontongan kerupuk. PMM ini diketuai oleh Dr. Ir. Inggit Ketjonowaty, MP dan anggota Sahala Manalu, SE., MM dari Universitas Ma Chung.
Kepala Desa Wringinanom Ahmad Muslimin menyampaikan terimakasih kepada UNISMA yang bersedia mendampingi desa dalam mengoptimalkan potensi Desa Wringinanom menuju desa wisata berkelanjutan. Ke depannya pendampingan dalam program lain yang belum disentuh sangat dibutuhkan untuk menguatkan desa wisata Wringinanom demikian disampaikan Muslimin. UNISMA siap menjadi kampus berdampak dengan melibatkan dosen dan mahasiswa untuk terjun ke Masyarakat dalam mengimplementasikan hasil riset dosen. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






