PT BMU Percepat Transformasi Bisnis Kampus, Aset Tumbuh Signifikan Hingga Ekspansi Unit Usaha

MALANG PT Brawijaya Multi Usaha (BMU), holding bisnis Universitas Brawijaya, memperkuat langkah transformasi usaha kampus melalui penyelenggaraan Rapat Kerja Khusus Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026 serta penandatanganan perjanjian kerja unit bisnis. Kegiatan tersebut digelar di BREWi JAYA Coffee & Eatery, Travoy Hub LRT TMII, Jakarta Timur, Sabtu (13/12/2025).

Rapat kerja diikuti jajaran direksi, komisaris independen, general manager dari 14 unit bisnis dan satu anak perusahaan, serta tim kantor pusat. Forum ini menjadi ajang evaluasi kinerja sekaligus penajaman strategi pengembangan bisnis PT BMU ke depan.

Direktur Utama PT BMU, Edi Purwanto, memaparkan kinerja perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan menjelang dua tahun operasional. Hingga akhir 2025, aset perusahaan diproyeksikan tumbuh sebesar 138 persen. Sementara itu, pendapatan perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan kumulatif 40,41 persen dalam dua tahun terakhir, dengan proyeksi kenaikan laba sekitar 30 persen dari 2024 ke 2025.

“Kinerja profitabilitas juga menunjukkan tren positif, tercermin dari pertumbuhan Return on Equity sebesar 30,74 persen dan Return on Assets sebesar 42,59 persen dalam dua tahun,” ujar Edi.

Selain kinerja keuangan, PT BMU juga mencatat penyaluran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan total nilai Rp750 juta selama dua tahun. Program tersebut ditujukan bagi civitas akademika Universitas Brawijaya serta masyarakat sekitar.

Dalam rangka penguatan tata kelola, PT BMU menetapkan kebijakan restrukturisasi organisasi melalui pembentukan klaster Strategic Business Unit (SBU). Unit bisnis dikelompokkan ke dalam enam klaster utama, yakni Hospitality & Services, Food & Beverage, Business Innovation, Edu Sport, Tour & Travel, serta PT Brawijaya Core Indonesia sebagai penguatan layanan pelatihan dan konsultansi.

Restrukturisasi ini dibarengi dengan rencana pendirian tiga anak perusahaan baru dan pembukaan kantor cabang Jakarta yang berlokasi di Menara Syariah kawasan PIK 2. Langkah tersebut diarahkan untuk memperluas jangkauan usaha sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis.

Edi menjelaskan, transformasi PT BMU mencakup penguatan tata kelola perusahaan berbasis good corporate governance, pengembangan sumber daya manusia, digitalisasi sistem keuangan dan aset, optimalisasi aset Universitas Brawijaya, serta ekspansi bisnis berbasis kompetensi unggulan kampus dan kemitraan strategis.

Dalam forum tersebut juga disoroti kinerja Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Universitas Brawijaya yang terus berkembang. Sepanjang 2024–2025, LPH UB melakukan audit halal di berbagai wilayah nasional hingga internasional, didukung 69 auditor halal tersertifikasi BPJPH. Upaya ini sejalan dengan implementasi kebijakan wajib sertifikasi halal yang akan berlaku penuh mulai 2026.(*)

Selain itu, PT BMU mencatat berdirinya PT Brawijaya Core Indonesia pada September 2025. Anak perusahaan ini bergerak di bidang pelatihan dan konsultansi, serta telah berkontribusi melalui berbagai program pendampingan di tingkat daerah maupun nasional.

Melalui rapat kerja ini, PT BMU menegaskan arah pengembangan sebagai penggerak bisnis kampus yang profesional dan berkelanjutan, sekaligus diharapkan mampu memberi dampak nyata bagi penguatan ekonomi berbasis pendidikan tinggi. (*)