PT KAI Daop 2 Bandung Salurkan Bantuan TJSL Senilai Rp 550 Juta untuk Masyarakat Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

TIMESINDONESIA, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Melalui program Bina Lingkungan, KAI menyalurkan bantuan senilai total Rp 550 juta kepada masyarakat di wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran yang berada dalam lingkup wilayah operasional perusahaan.
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian KAI terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar jalur dan stasiun kereta api.
“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata dan mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program TJSL KAI tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, namun juga pemberdayaan masyarakat agar dapat mandiri dan sejahtera,” ujar Kuswardojo, Selasa (12/8/2025).
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Stasiun Tasikmalaya oleh Tim TJSL KAI kepada sejumlah kelompok penerima manfaat. Bantuan tersebut menyasar sektor pemberdayaan ekonomi melalui dukungan pengembangan usaha bagi berbagai Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan kelompok tani, serta sektor pendidikan di wilayah penerima.
Adapun daftar penerima bantuan meliputi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kahuripan Balarea, Desa Cigedug, Kelompok Tani Taruna Tani Mekar Bayu, Desa Ciganjeng, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Laliluland, Desa Sari Bakti, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Sauyunan Jamur Nagrak, Desa Mangkurayat, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kerjasama, Desa Sukahurip, Kelompok Tani Sinar Raja, Desa Andapraja, YPI Al-Fattah Tunggilis, Desa Tunggilis (pembangunan sarana pendidikan) dan Yayasan Masaalikul Ihtida, Kampung Cicangkudu (pembangunan sarana pendidikan).
Bantuan ini mencakup berbagai bentuk dukungan, mulai dari sarana produksi pertanian, peralatan usaha, hingga pembangunan fasilitas pendidikan yang layak.
Program TJSL PT KAI menurit Kuswardojo merupakan implementasi dari Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021 tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN.
Fokusnya tidak hanya pada pemeliharaan dan pengembangan fasilitas umum, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar jalur kereta api.
Kuswardojo menegaskan, KAI hadir tidak hanya sebagai penyedia layanan transportasi publik, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dalam membangun lingkungan yang lebih baik.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan memanfaatkan bantuan ini secara optimal, sehingga memberikan dampak positif yang berkelanjutan,” katanya.
Kegiatan penyaluran bantuan ini diharapkan dapat mempererat hubungan harmonis antara KAI dan masyarakat, khususnya di wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Sebagai salah satu BUMN strategis di sektor transportasi, PT KAI memahami bahwa keberadaan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari dukungan dan peran aktif masyarakat.
Dengan adanya bantuan ini, KAI berharap penerima dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas usaha, kualitas pendidikan, dan kesejahteraan keluarga. (*)
Apa Reaksi Anda?






