Renapro Jadi Alternatif Herbal untuk Membantu Meluruhkan Batu Urin di Tengah Meningkatnya Kasus Batu Ginjal

Kasus batu ginjal meningkat di Indonesia akibat pola makan dan gaya hidup. Renapro, kombinasi herbal tempuyung, kejibeling, dan kumis kucing, menjadi opsi pendamping alami untuk membantu meluruhkan ba

November 25, 2025 - 21:00
Renapro Jadi Alternatif Herbal untuk Membantu Meluruhkan Batu Urin di Tengah Meningkatnya Kasus Batu Ginjal

JAKARTA Kasus batu ginjal menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Pola makan tinggi garam, kurang minum air, serta kebiasaan menahan buang air kecil berkontribusi pada pembentukan endapan mineral di ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ciri-ciri batu ginjal seperti nyeri pinggang, urin keruh, sensasi panas saat berkemih, hingga rasa tidak tuntas saat buang air kecil.

Di tengah meningkatnya perhatian terhadap gejala awal penyakit ginjal, masyarakat mulai kembali melirik pendekatan alami sebagai pendamping perawatan awal. Salah satu produk herbal yang banyak diperbincangkan adalah Renapro, kapsul herbal yang memadukan tiga tanaman yang secara tradisional digunakan untuk membantu proses peluruhan batu urin: tempuyung, kejibeling, dan kumis kucing.

Pandangan Ahli: Efek Diuretik dari Tanaman Herbal

Menurut Dr. Rianti Maharani, M.Si, meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan ginjal membuat produk herbal menjadi pilihan yang semakin relevan. Ia menjelaskan bahwa tempuyung, kejibeling, dan kumis kucing telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, dan sejumlah penelitian menunjukkan aktivitas diuretik yang dapat membantu proses pembuangan cairan tubuh.

“Ketiga herbal ini memang telah banyak diteliti dan menunjukkan aktivitas diuretik yang dapat membantu proses pembuangan cairan. Karena itu, produk seperti Renapro yang memadukan ketiga tanaman tersebut dapat menjadi pilihan pendamping bagi masyarakat, selama digunakan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Dr. Rianti.

Uji Internal Renapro: Respons Positif dari Pengguna

Ahmad, selaku manajemen Renapro, mengungkapkan bahwa produk ini dikembangkan oleh ahli herbal dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam meracik tanaman obat. Ia menyebutkan bahwa Renapro telah melalui uji efikasi internal terhadap 50 partisipan penderita batu ginjal dan batu empedu.

“Hasil uji memperlihatkan adanya perbaikan pada kelancaran buang air kecil serta keluarnya batu urin kecil pada sebagian partisipan,” kata Ahmad.

Analisis internal tersebut menunjukkan pola respons positif, terutama pada peningkatan frekuensi dan kelancaran berkemih—dua indikator yang kerap menjadi parameter pemantauan pada penderita batu urin.

Izin Edar dan Aturan Konsumsi

Renapro hadir dalam bentuk kapsul untuk menjaga konsistensi dosis. Produk ini telah mengantongi izin edar BPOM TR 213351701 serta sertifikasi Halal MUI. Renapro dapat dikonsumsi mulai usia 12 tahun dengan aturan satu hingga tiga kapsul, tiga kali sehari. Setiap botol berisi 60 kapsul.

Untuk memudahkan konsumen, Renapro tersedia di kanal resmi perusahaan. Produk dapat dibeli melalui Shopee di akun renapro_ofc serta TikTok Shop di akun @renaproofficial dengan harga Rp147.000 per botol.

Dengan meningkatnya keluhan terkait penyebab dan gejala batu ginjal, Renapro diharapkan dapat menjadi pendamping alami dalam membantu meluruhkan batu urin dan menjaga kelancaran buang air kecil sebagai bagian dari perawatan kesehatan ginjal sehari-hari. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow