Studi Islam pada Masa Klasik, Masa Kejayaan, Masa Modern

Berdasarkan potongan sejarah timbulnya Islam, peradaban Islam dunia meliputi dua kerajan besar, yaitu Persia dan Bizantium yang bersuku badui dan pengembala unta hidup mereka bersuku-suku (kabilah) de

Oktober 16, 2025 - 14:30
Studi Islam pada Masa Klasik, Masa Kejayaan, Masa Modern

Studi Islam pada Masa Klasik

Berdasarkan potongan sejarah timbulnya Islam, peradaban Islam dunia meliputi dua kerajan besar, yaitu Persia dan Bizantium yang bersuku badui dan pengembala unta hidup mereka bersuku-suku (kabilah) dengan mata pencarian mereka adalah berdagang.

26 Pendidikan Islam pada masa-masa awal perkembangan Islam dilaksanakan di masjid-masjid. Mahmud Yunus menjelaskan bahwa pusat-pusat studi Islam pada awal-awal perkembangannya adalah Mekah dan Madinah (Syam); Basrah dan Kufah (Irak); Damaskus dan Palestina (Syam); dan Fustat (Mesir), Madrasah Mekah dipelopori oleh Muadz bin Jabal, Madrasah Madinah dipelopori oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman, Madrasah Basrah dipelopon oleh Abu Musa Al-Asy'ari dan Anas bin Malik.

Madrasah Kufah dipelopori oleh Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud, Madrasah Damaskus (Syiria) dipelopori Ubadah dan Abu Darda, sedangkan Madrasah Fustat (Mesir) dipelopori oleh Abdullah bin Amr bin 'Ash.

Studi Islam pada Masa Kejayaan

Setelah berkembangnya Islam, tepatnya pada masa kejayaan Islam. Studi Islam dipusatkan di ibukota negara, yaitu Baghdad. Di istana Dinasti Bani Abbas pada masa berkuasanya putra Harun Ar-Rasyid, yaitu Al-Makmun (813-833), didirikanlah Bait Al-Hikmah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai perpustakaan serta lembaga pendidikan (sekolah), dan sebagai pusat penerjemahan karya-karya Yunani Kuno ke dalam bahasa Arab dalam rangka melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.

Masa ini sering disebut sebagai Golden Age of Islam, di mana umat Islam tidak hanya menjadi pemeluk agama yang taat, tetapi juga pelopor kemajuan intelektual dan ilmiah dunia.

Pada masa yang sama, di Eropa (Spanyol) terdapat pusat kebudayaan yang merupakan tandingan pusat kebudayaan Baghdad, tepatnya di Universitas Cordova, yang didirikan oleh salah satu Khalifah Dinasti Bani Umayah, yaitu Abdurrahman III (929-961).

Di bagian timur Baghdad juga didirikan Madrasah Nizhamiah yang didirikan oleh Perdana Menteri Nizham Al-Muluk; di Kairo (Mesir) didirikan Universitas Al-Azhar yang didirikan oleh Dinasti Fatimiyah. Dengan demikian, pusat-pusat studi Islam pada masa kejayaan Islam adalah; Baghdad, Spanyol, dan Mesir.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Studi Islam pada masa ini juga menunjukkan keterbukaan intelektual yang luar biasa, di mana karya-karya filsafat Yunani, Persia, dan India diterjemahkan dan dikaji kritis dalam bingkai Islam, lalu dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai tauhid. Intelektual Muslim pada masa itu tidak melihat adanya dikotomi antara agama dan ilmu, tetapi justru memadukannya dalam satu kesatuan utuh untuk memahami ciptaan Allah secara menyeluruh.

Kejayaan studi Islam ini menunjukkan bahwa Islam, ketika dipahami secara mendalam dan diamalkan secara kontekstual, mampu menjadi kekuatan pendorong utama dalam membangun peradaban yang maju, beradab, dan berkeadilan. Masa tersebut menjadi teladan bagi umat Islam masa kini bahwa kemajuan hanya dapat diraih dengan menyeimbangkan antara ilmu, iman, dan amal, serta membuka diri terhadap dialog peradaban tanpa kehilangan jati diri keislaman.

Studi Islam pada Masa Modern

Studi Islam sekarang ini mengalami perkembangan cukup pesat hampir di seluruh dunia, baik negara Islam maupun negara non-Islam. Di negara Islam terdapat pusat-pusat studi Islam, seperti Universitas Ummul Quro di Arab Saudi dan Universitas Al-Azhar di Kairo. Di Iran didirikan Universitas Teheran. Di Universitas ini, studi Islam dilakukan pada satu fakultas, yaitu Kuliyyat Ilahiyat (Fakultas Agama).

Di Universitas Damaskus (Syiria), studi Islam dipusatkan di Kuliyyat Asy-Syariah (Fakultas Syariah) bahwa di dalamnya terdapat program studi Ushuluddin, Tasawuf, dan sejenisnya. Di Indonesia kajian Islam dilaksanakan di 53 Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang terdiri dari 11 UIN, 23 IAIN, dan 19 STAIN. Di samping pada PTAIN studi Islam terdapat pada sejumlah perguruan tinggi swasta, seperti UNISBA (Bandung), UNISSULA (Semarang), UII (Yogyakarta), dan UMY (Yogyakarta).

Studi Islam pada negara-negara non-Islam diselenggarakan di beberapa negara, di antaranya India, Amerika, Inggris, dan Kanada. Di India pusat studi Islam terdapat di Universitas Aligarh dan Jamia Millia Islamia. Di Universitas Aligarh studi Islam dibagi dua, yaitu Islam sebagai doktrin dikaji di Fakultas Ushuluddin yang mempunyai dua Jurusan, yaitu Jurusan Mazhab Ahlu Sunah dan Jurusan Mazhab Syi'ah. Akan tetapi, Islam sebagai sejarah dikaji pada Fakultas Humaniora Jurusan Islamic Studies. Di Jamia Millia Islamia, New Delhi, studi Islam dikaji di Fakultas Humaniora yang membawahi Arabic Studies, Persian Studies, dan Political Science.

Di Amerika, kajian Islam diselenggarakan di Chicago University. Kajian Islam berada pada pusat Studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa, serta Kebudayaan Timur Dekat. Pada lembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan kajian tentang pemikiran Islam, bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa-bahasa Islam non-Arab. Selain kaijan-kajian di atas, kajian Islam di Amerika pada umumnya mengutamakan sejarah studi Islam, sastra, dan ilmu-ilmu sosial. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow