TISMA Gandeng Gang Keminggris Blitar Gelar TOT Pembiasaan Lingkungan Berbahasa Inggris
Tsurayya Islamic School Malang (TISMA) terus berkomitmen menghadirkan inovasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) pendidiknya.

TIMESINDONESIA, MALANG – Tsurayya Islamic School Malang (TISMA) terus berkomitmen menghadirkan inovasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) pendidiknya. Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT) Pembiasaan Lingkungan Berbahasa Inggris, yang secara khusus menghadirkan tim trainer dari Gang Keminggris Blitar.
Pelatihan ini menjadi bagian penting dari strategi TISMA dalam menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, komunikatif, dan sesuai dengan tuntutan era global. Melalui TOT ini, para guru dan tenaga pendidik dibekali metode, strategi, serta keterampilan praktis untuk membangun kultur berbahasa Inggris di lingkungan sekolah.
Kegiatan TOT ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
1. Menciptakan lingkungan bahasa Inggris di TISMA – agar seluruh warga sekolah, baik guru maupun santri, terbiasa mendengar dan menggunakan bahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari.
2. Penggunaan buku My English Journey – buku ini dipilih sebagai panduan utama yang terdiri atas beberapa chapter untuk mendukung proses pembelajaran yang terstruktur.
3. Microteaching – memberikan kesempatan kepada seluruh guru dan staff untuk mempraktikkan secara langsung metode pembelajaran bahasa Inggris sebelum diterapkan kepada para santri.
Materi yang dilatihkan dalam TOT ini kemudian akan diterapkan kepada santri dengan dua fokus utama:
- Mempelajari kosakata (vocabulary) dalam beberapa tahap, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut sesuai kemampuan santri.
- Melakukan percakapan (conversation) secara bertahap, mulai dari percakapan sederhana sehari-hari hingga komunikasi dalam konteks yang lebih luas.
Salah satu keunikan dari program ini adalah penekanan pada pembiasaan bahasa Inggris dalam aktivitas keseharian santri. Guru dan tenaga pendidik diarahkan untuk membimbing santri menggunakan bahasa Inggris pada momen-momen khusus, antara lain:
1. Before starting the class – santri dibiasakan memberi salam, menyapa guru, dan membuka pelajaran dengan bahasa Inggris.
2. After praying activity – santri mengulang kosakata, menyebutkan kalimat sederhana, atau berdialog singkat setelah selesai beribadah.
3. During the class – guru membiasakan memberi instruksi, pertanyaan, maupun aktivitas pembelajaran dengan bahasa Inggris agar santri terbiasa berinteraksi menggunakan bahasa tersebut.
Mr. Verry Agung Pribadi selaku owner sekaligus trainer dari Gang Keminggris Blitar menyampaikan bahwa “Pendidikan di Indonesia ini sulit untuk menciptakan lingkungan berbahasa Inggris dikarenakan kurangnya pembiasaan. Rata-rata sekolah di Indonesia hanya belajar Bahasa Inggris pada saat jam pelajarannya saja yakni satu minggu dua kali. Oleh karena itu agar tercipta lingkungan yang berbahasa Inggris di Tsurayya Islamic School Malang maka semua guru harus memiliki kebiasaan minimal pada saat awal dan akhir pembelajaran.” ujarnya.
Kerja sama dengan Gang Keminggris Blitar sendiri dipandang sebagai langkah strategis, mengingat komunitas ini dikenal memiliki pengalaman dalam membangun lingkungan belajar bahasa Inggris berbasis immersion yang terbukti efektif.
Melalui pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Pembiasaan Lingkungan Berbahasa Inggris, Tsurayya Islamic School Malangn - TISMA menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas SDM dan membangun kultur belajar yang inovatif. Harapannya, kegiatan ini bukan hanya menjadi pelatihan sesaat, tetapi berkembang menjadi gerakan nyata pembiasaan bahasa Inggris di lingkungan sekolah. Dengan demikian, santri TISMA dapat tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual dan spiritual, tetapi juga kompetitif di level Internasional. (*)
Apa Reaksi Anda?






