UGM, MGS Singapura, dan SMA Stella Duce Yogyakarta Bersinergi Dorong Literasi AI Pelajar ASEAN

Perkembangan teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi dunia pendidikan. Di tengah kekhawatiran akan hilangnya kemampuan berpikir kritis generasi…

Agustus 6, 2025 - 22:00
UGM, MGS Singapura, dan SMA Stella Duce Yogyakarta Bersinergi Dorong Literasi AI Pelajar ASEAN

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Perkembangan teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi dunia pendidikan. Di tengah kekhawatiran akan hilangnya kemampuan berpikir kritis generasi muda, GenAI juga menawarkan potensi inovasi pembelajaran yang lebih kreatif dan adaptif.

Menjawab dinamika tersebut, Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada menggandeng Methodist Girls’ School (MGS) Singapura dan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dalam program lintas negara bertajuk The MGS ASEAN Programme (MAP). Kegiatan ini menjadi forum pembelajaran bersama untuk mengkaji potensi dan risiko GenAI dalam pendidikan.

MAP resmi dimulai pada 4 Agustus 2025 dengan sesi daring yang diikuti 40 siswi dari kedua sekolah. Dalam pembukaan, Ayom Mratita P., Peneliti CfDS, membawakan materi “AI and Your Education: Hype or Real Change?” yang mengajak peserta melihat GenAI secara kritis.

“GenAI memang mampu menghasilkan karya baru dan bahkan lolos ujian bergengsi, tetapi ia tidak memahami konteks seperti manusia. Ia hanya meniru pola,” jelas Ayom, Rabu (6/8/2025)

Ia mengingatkan bahwa GenAI dapat membawa risiko, seperti ketergantungan berlebihan, penyalahgunaan, hingga penyebaran misinformasi. Namun, jika digunakan dengan bijak, teknologi ini bisa menjadi alat pendukung belajar, membantu personalisasi materi, mendorong kreativitas guru, dan memperkuat peran siswa dalam pembelajaran.

Latihan Kolaboratif dan Analisis Kritis

Peserta MAP dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan esai dan presentasi singkat. Tema yang diangkat mencakup pengaruh GenAI terhadap proses belajar, tantangan hoaks di media sosial, dampak AI dalam pendidikan dengan mempertimbangkan kesenjangan akses internet, perbandingan kebijakan pendidikan Indonesia–Singapura, hingga visi masa depan digital yang positif dan inklusif.

Program ini akan berlanjut hingga 5 November 2025, ditutup dengan kunjungan ke kantor CfDS dan Fisipol UGM. Pada sesi akhir, peserta mempresentasikan hasil analisis dan rekomendasi di hadapan peneliti dan akademisi.

Kolaborasi CfDS, MGS, dan Stella Duce 1 menjadi bukti komitmen menjalankan Tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam pendidikan dan pengabdian masyarakat. Lebih jauh, program ini mendorong literasi digital generasi muda dan membangun dialog konstruktif antar pelajar di kawasan ASEAN untuk menghadapi era teknologi yang terus berkembang. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow