UNISMA Malang Dorong Transformasi Digital Pembelajaran Lewat Pelatihan Penulisan Kreatif dan Multimedia Interaktif
Menyikapi tuntutan zaman yang menempatkan kreativitas dan teknologi sebagai poros utama pembelajaran abad ke-21, Universitas Islam Malang (UNISMA)

TIMESINDONESIA, MALANG – Menyikapi tuntutan zaman yang menempatkan kreativitas dan teknologi sebagai poros utama pembelajaran abad ke-21, Universitas Islam Malang (UNISMA) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Penulisan Kreatif dan Multimedia Interaktif” pada Selasa, 20 Mei 2025 di SMK Mahardika Karangploso, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Hibah Institusi UNISMA (HI-ma) tahun 2025 yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menyusun bahan ajar yang kontekstual, menarik, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Tim pelaksana pengabdian terdiri dari dosen Program Studi Pendidikan Matematika Unisma Malang, yaitu Abdul Halim Fathani, S.Si., M.Pd. sebagai ketua tim dan Isbadar Nursit, S.Pd., M.Pd. sebagai anggota.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh para guru lintas mata pelajaran di SMK Mahardika, peserta mendapatkan dua materi utama: Pertama, Pelatihan Penulisan Kreatif, yang membekali guru dengan keterampilan menyusun bahan ajar berbasis narasi kontekstual, memikat, dan relevan dengan karakteristik siswa SMK. Kedua, Pelatihan Multimedia Interaktif, yang memberikan pengalaman langsung dalam mengembangkan media pembelajaran digital seperti video pembelajaran, infografik, dan animasi edukatif menggunakan aplikasi digital yang mudah diakses.
Keduanya dikemas dalam format interaktif yang menggabungkan teori, praktik langsung, hingga pendampingan dalam menyusun produk media pembelajaran digital yang siap diterapkan di kelas.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Pada sesi pertama, Abdul Halim Fathani menekankan pentingnya pendekatan naratif dalam pembelajaran. Ia menyampaikan bahwa, “Penulisan kreatif dalam pendidikan bukan sekadar menyusun kata, tetapi bagaimana guru mampu menjadi pencerita yang membangkitkan imajinasi, mengaitkan materi dengan realitas siswa, dan membangun koneksi emosional. Narasi yang kuat dapat menjadi jembatan antara konsep abstrak dan pengalaman nyata.”
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Isbadar Nursit, yang mengupas strategi integrasi media digital dalam pembelajaran. Ia mengajak para guru untuk berani mengeksplorasi aplikasi-aplikasi sederhana namun efektif, seperti Canva, PowerPoint, dan CapCut. “Multimedia bukan hanya alat bantu visual. Ia adalah strategi pembelajaran yang mampu memperkuat pemahaman siswa secara visual, meningkatkan retensi materi, dan membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang lebih bermakna,” ujarnya.
Antusiasme peserta terasa sejak sesi awal hingga akhir pelatihan. Salah satu guru matematika peserta pelatihan, Lailly Attha, S.Si, menyampaikan kesannya, “Kegiatan ini sangat membuka wawasan. Saya merasa lebih percaya diri untuk menyampaikan materi pelajaran dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan digital. Harapannya, siswa lebih termotivasi dan tidak lagi merasa pembelajaran itu monoton.”
Tak hanya memberikan pelatihan teknis, kegiatan ini juga membuka ruang refleksi pedagogis di kalangan pendidik tentang pentingnya pembelajaran yang adaptif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan generasi digital saat ini. Para peserta juga menghasilkan bahan ajar multimedia berupa video, infografik, dan modul ajar yang dapat langsung digunakan di ruang kelas.
Melalui kegiatan ini, Unisma Malang menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi. Penguatan kompetensi guru melalui pelatihan berbasis teknologi dinilai sebagai langkah penting dalam mendorong pembelajaran yang lebih relevan, inspiratif, dan berdampak langsung pada kesiapan siswa menghadapi tantangan dunia kerja modern. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






