UNJ Dorong Penguatan Kampung Pancasila di Desa Bulak Indramayu melalui Pelestarian Seni dan Budaya
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali memperlihatkan kepeduliannya terhadap pembangunan masyarakat lewat Program Pengabdian kepada Masyarakat Penugasan Institusional (P2M PI).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali memperlihatkan kepeduliannya terhadap pembangunan masyarakat lewat Program Pengabdian kepada Masyarakat Penugasan Institusional (P2M PI). Kali ini, kegiatan dipusatkan di Aula Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu pada 8–9 Agustus 2025, dengan mengusung tema Penguatan Kampung Pancasila Melalui Seni dan Budaya. Tim pelaksana dipimpin oleh Prof. Komarudin bersama tim anggota yang terdiri dari Agus Wibowo dan Ahmad Tarmiji Alkhudri.
Dalam sambutannya, Prof. Komarudin mengungkapkan bahwa program ini bertujuan mengangkat Situs Buyut Banjar sebagai destinasi wisata edukasi unggulan di Indramayu. Strategi yang digunakan meliputi penyelenggaraan festival budaya dan ekonomi, termasuk pentas seni yang mengangkat kisah Pangeran Suryanegara serta Legenda 41 Kera Buyut Banjar di Desa Bulak.
Ia menegaskan, keberhasilan program memerlukan komitmen bersama mulai dari RT, RW, pemerintah desa, hingga pemerintah daerah, yang diperkuat dengan kelembagaan solid dan pendampingan berkesinambungan.
Sekretaris Desa Bulak, Resi Dwi Atmaja, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya agar kegiatan ini menjadi pemicu semangat pemerintah desa dan warga untuk menghidupkan dan melestarikan potensi lokal. Apresiasi juga diberikan kepada Prof. Komarudin serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga atas dukungan mereka.
Kepala LPPM UNJ, Prof. Iwan Sugihartono, menilai program ini menjadi inspirasi dalam memanfaatkan dan menjaga kekayaan seni-budaya sebagai bagian dari upaya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Indramayu, Ahmad Syadali, menegaskan bahwa penguatan Kampung Pancasila dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan potensi seni dan budaya yang mencakup ritus keagamaan, wisata ziarah, hingga pelestarian situs sejarah.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempererat persatuan.
Kegiatan ini menjadi tonggak awal sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat Desa Bulak dalam memperkokoh nilai-nilai Pancasila melalui seni dan budaya lokal, menjadikan desa ini inspirasi bagi pengembangan Kampung Pancasila di berbagai wilayah Indonesia.
Apa Reaksi Anda?






