UNJ Kukuhkan Empat Guru Besar Baru untuk Perkuat Kiprah Kampus Bereputasi dan Berdampak

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mencatatkan tonggak penting dalam sejarah akademiknya dengan mengukuhkan empat guru besar baru, terdiri atas tiga dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

November 11, 2025 - 13:30
UNJ Kukuhkan Empat Guru Besar Baru untuk Perkuat Kiprah Kampus Bereputasi dan Berdampak

JAKARTA Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mencatatkan tonggak penting dalam sejarah akademiknya dengan mengukuhkan empat guru besar baru, terdiri atas tiga dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan satu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH). Sidang Terbuka Pengukuhan Guru Besar ini berlangsung khidmat di Aula Latief Hendraningrat, Kampus A Rawamangun, pada Selasa, 11 November 2025.

Momentum ini merupakan bagian dari rangkaian ke-6 Pengukuhan Guru Besar UNJ Tahun 2025, setelah lima gelaran sebelumnya digelar pada Juni lalu. Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen UNJ dalam memperkuat tridarma perguruan tinggi, khususnya melalui peningkatan mutu sumber daya dosen, produktivitas riset, dan kontribusi keilmuan yang berdampak bagi masyarakat nasional maupun global.

Adapun tiga Guru Besar dari FMIPA UNJ yang dikukuhkan, yaitu: Prof. Bagus Sumargo yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Statistika Lingkungan, Prof. Dalia Sukmawati yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi, dan Prof. Umiatin yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Instrumentasi Kesehatan, dan satu Guru Besar dari FISH atas nama Prof. Cahyadi Setiawan yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Geografi Tanah.

Pada orasi ilmiah pertama, Prof. Bagus Sumargo mengangkat tema “Integrasi Model Mental Persamaan Simultan dan Sistem Dinamik untuk Kompleksitas Pengelolaan Kesehatan Lingkungan.” Ia menekankan bahwa permasalahan kesehatan lingkungan dewasa ini bersifat kompleks, saling berkelindan, dan tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan linier. Melalui model integratif berbasis sistem dinamik dan persamaan simultan, Prof. Bagus menawarkan pendekatan ilmiah yang lebih holistik untuk memahami serta mengelola tantangan kesehatan lingkungan secara berkelanjutan.

Selanjutnya, Prof. Dalia Sukmawati menyampaikan orasi berjudul “Peluang Bioprospeksi Khamir Indonesia dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Bioindustri Berkelanjutan.” Dalam paparannya, ia menyoroti potensi luar biasa khamir sebagai sumber inovasi bioteknologi pangan. Mikroorganisme ini berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan nilai gizi, dan mengonversi limbah organik menjadi produk bernilai tambah, menjadikannya kunci dalam transisi menuju bioindustri yang ramah lingkungan. Kukuhkan-Guru-Besar-UNJ.jpg

Sementara itu, Prof. Cahyadi Setiawan dalam orasinya “Penerapan Ilmu Geografi dalam Identifikasi Penurunan Muka Tanah di Jakarta” mengungkapkan fakta mengkhawatirkan bahwa penurunan muka tanah di Ibu Kota bukan sekadar isu teknis, melainkan krisis ekologis. Ia menegaskan pentingnya kebijakan strategis berbasis geospasial untuk mencegah dampak lebih besar, termasuk potensi tenggelamnya wilayah pesisir Jakarta dalam beberapa dekade mendatang.

Orasi terakhir disampaikan oleh Prof. Umiatin, yang mengusung tema “Internet of Medical Things (IoMT) untuk Mendorong Layanan Kesehatan 4.0 di Indonesia.” Ia menampilkan berbagai inovasi alat kesehatan hasil risetnya, mulai dari alat ukur tanda vital tubuh portabel hingga Anjungan Tes Kesehatan Mandiri (ATKM) dan smart antropometri untuk digitalisasi layanan Posyandu. Melalui teknologi IoMT, Prof. Umiatin menunjukkan bagaimana sains dan teknologi dapat menghadirkan layanan kesehatan yang lebih personal, prediktif, dan preventif.

Dalam sambutannya, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pengukuhan empat guru besar ini.

“Dengan bertambahnya tiga guru besar dari FMIPA dan satu dari FISH, UNJ semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang bereputasi dan berdampak,” ujarnya.

Prof. Komarudin menegaskan bahwa pengukuhan ini tidak hanya menandai capaian individu, tetapi juga mencerminkan budaya akademik UNJ yang terus berkembang menuju World Class University dan kampus yang mengedepankan riset unggul, inovasi solutif, dan kontribusi nyata bagi peradaban manusia.

Sementara itu, Prof. Ahman Sya selaku Ketua Senat Akademik UNJ, menyampaikan apresiasi atas capaian para guru besar.

“Pengukuhan guru besar bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum penting untuk mempromosikan gagasan ilmiah yang bermanfaat bagi bangsa,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa orasi-orasi ilmiah yang disampaikan hari ini mencerminkan semangat inovasi, keberlanjutan, dan kepedulian sosial yang menjadi ciri khas keilmuan UNJ,” ujar Prof. Ahman.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow