UNMER Malang Hadirkan Mesin Pakan Ramah Lingkungan untuk Kemandirian Petani Lele
Biaya pakan menjadi tantangan utama bagi para pembudidaya ikan lele, sebab mencapai 60 hingga 70 persen dari total biaya produksi. Harga pakan pabrikan yang terus meningkat, berkisar Rp16.000–Rp18.000…

TIMESINDONESIA, MALANG – Biaya pakan menjadi tantangan utama bagi para pembudidaya ikan lele, sebab mencapai 60 hingga 70 persen dari total biaya produksi. Harga pakan pabrikan yang terus meningkat, berkisar Rp16.000–Rp18.000 per kilogram, kerap membuat petani kesulitan menjaga keuntungan.
Menjawab persoalan tersebut, Universitas Merdeka (UNMER) Malang melalui tim pengabdian yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Tahun 2025 menghadirkan solusi inovatif berupa Mesin Cetak Pakan Alternatif Ramah Lingkungan.
Mesin ini dirancang untuk mengolah bahan baku pakan dari sumber alternatif seperti tulang ayam filet, emping jagung, singkong kering, dan nasi kering (karak). Hasilnya, para petani dapat memproduksi pakan mandiri dengan kapasitas hingga 70 kilogram per hari. Inovasi ini tidak hanya menekan biaya produksi hingga 40 persen, tetapi juga mendukung konsep ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah organik.
Pelatihan dan workshop teknologi vacuum sealer pada pengemasan hasil produk ikan.
Program ini dilaksanakan bersama mitra Lestari Jaya Lele yang memiliki lahan usaha di Kelurahan Pamotan dan Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Pemilik usaha, Listari Adi Sugiarto, menyambut baik inovasi tersebut karena memberikan peluang besar bagi petani lokal untuk lebih mandiri dan berdaya saing.
“Dengan adanya mesin ini, kami bisa menekan biaya pakan, meningkatkan keuntungan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan,” ungkapnya.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Andrijani Sumarahinsih, ST., MT., menegaskan bahwa tujuan utama pengembangan mesin ini adalah mendorong petani lele agar tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pakan pabrikan. “Kami ingin mewujudkan kemandirian pakan bagi pembudidaya lele sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan teknologi tepat guna seperti ini, petani bisa lebih mandiri, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Merdeka (UNMER) Malang dan Mitra.
Selain pengembangan mesin, kegiatan pengabdian dalam pemberdayaan masyarakat meliputi pelatihan dan workshop pengemasan hasil produk ikan menggunakan teknologi vacuum sealer pada Warga RT 01 dan RT 02 RW 01 Larangan Majangtengah, yaitu masyarakat di lingkungan Mitra. Dengan demikian, ikan segar maupun olahan dapat memiliki nilai jual lebih tinggi di pasaran.
Inisiatif yang diusung UNMER Malang ini sejalan dengan semangat pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan nasional. Melalui inovasi teknologi tepat guna, perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi masyarakat.
Program pengabdian ini melibatkan kolaborasi dosen yaitu Resi Dwi Jayanti Kartika Sari, A.Md., S.ST., M.T. (Teknik Elektro) fasilitator pelatihan teknologi vacuum sealer, serta Ir. Darto, ST., MT. (Teknik Mesin) yang fokus pada perancangan dan implementasi mesin pakan.
Beberapa mahasiswa Teknik Mesin yaitu Agustin Widyastutik, Silvia Wahyuningtyas, Janraelyus Stevarde Masihe dan mahasiswa Teknik Elektro yaitu Kholida Eldayanti, Ahmad Jefri Ismail, Mochammad Rifky Dananjaya turut dilibatkan dengan tugas membantu transfer knowledge keteknikan serta pengembangan sumberdaya Mitra. (*)
Apa Reaksi Anda?






