UNMER Malang Teliti Daya Saing UMKM Jawa Timur: Wujud Kampus Berdampak Melalui Hibah Kemendikti Saintek
Tim peneliti dari Universitas Merdeka/ UNMER Malang tengah melaksanakan kegiatan penelitian yang mengkaji daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah Jawa Timur, meliputi Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim peneliti dari Universitas Merdeka/ UNMER Malang tengah melaksanakan kegiatan penelitian yang mengkaji daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah Jawa Timur, meliputi Malang, Banyuwangi, Surabaya, Madura, Ponorogo, dan sejumlah daerah lainnya.
Penelitian ini merupakan bagian dari program hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti) Saintek melalui skema DPPM Penelitian Fundamental. Penelitian dipimpin oleh Dr. Mokhamad Natsir, S.E., M.M selaku ketua tim, dengan anggota Andik Pratama, M.E., Lutfi Asnan Qodri, M.E., dan Lutfi Hidayati Fauziah, M.Psi. Seluruh anggota tim merupakan dosen Universitas Merdeka Malang yang memiliki kepakaran di bidang ekonomi, manajemen, dan psikologi.
Fokus penelitian diarahkan pada UMKM kuliner tradisional di Jawa Timur, yang dikenal sebagai sektor dengan potensi besar dalam menjaga identitas budaya sekaligus menjadi penggerak perekonomian daerah. Studi ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi daya saing UMKM dengan mengintegrasikan perspektif Resource-Based View (RBV) dan Institutional Theory melalui metode mixed-methods.
Hasil penelitian menemukan bahwa adopsi teknologi, inovasi produk, jaringan distribusi, dan dukungan kebijakan terbukti berkontribusi signifikan dalam meningkatkan daya saing UMKM. Namun, temuan paling krusial adalah ditolaknya pengaruh langsung literasi digital konsumen. Temuan ini bertentangan dengan asumsi umum, di mana data kualitatif menunjukkan bahwa literasi digital hanya berfungsi sebagai enabler yang tidak efektif tanpa adanya narasi budaya yang kuat di ruang digital.
Temuan tersebut menegaskan relevansi Consumer Culture Theory (CCT), bahwa daya saing UMKM kuliner tradisional tidak cukup bertumpu pada kapabilitas teknis semata, melainkan juga pada kemampuan membangun ikatan emosional dan representasi budaya yang otentik di mata konsumen. Dengan demikian, sinergi antara inovasi teknis dan kekuatan budaya menjadi kunci keberlanjutan UMKM kuliner di Jawa Timur.
Menurut Dr. Mokhamad Natsir, penelitian ini tidak hanya menghasilkan kontribusi akademik, tetapi juga memberikan rekomendasi strategis bagi pengembangan UMKM agar lebih adaptif dalam menghadapi tantangan globalisasi dan era digital. “UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah. Dengan memperkuat daya saing, kita berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur,” ujarnya.
Melalui kesempatan ini, tim peneliti Universitas Merdeka Malang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemendikti Saintek yang telah memberikan dukungan melalui program pendanaan hibah DPPM Penelitian Fundamental. Dukungan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Bagi Universitas Merdeka Malang, kepercayaan ini tidak hanya berarti dukungan riset, tetapi juga sejalan dengan semangat mewujudkan “kampus berdampak” yakni perguruan tinggi yang tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan akademik, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Jawa Timur. (*)
Apa Reaksi Anda?






