Wisata, Konservasi, dan Edukasi Disatukan: Bajulmati Didorong Jadi Magnet Baru Pariwisata Selatan

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang melalui BKPH Sumbermanjing melakukan pertemuan pembahasan rencana pengembangan wisata Pantai Bajulmati yang bertempat di Pos Keamanan Hutan (Kamhut)…

Agustus 5, 2025 - 12:00
Wisata, Konservasi, dan Edukasi Disatukan: Bajulmati Didorong Jadi Magnet Baru Pariwisata Selatan

TIMESINDONESIA, MALANG – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang melalui BKPH Sumbermanjing melakukan pertemuan pembahasan rencana pengembangan wisata Pantai Bajulmati yang bertempat di Pos Keamanan Hutan (Kamhut) Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Senin (4/8/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah awal akselerasi menjadikan Pantai Bajulmati sebagai ikon ekowisata unggulan di wilayah selatan Kabupaten Malang.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Asper/KBKPH Sumbermanjing Amir Chamzah, Kepala Desa Gajahrejo Siswoyo beserta jajaran, Ketua LMDH Tani Maju Gatot Teguh, Ketua Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) Sutari, dan tokoh masyarakat Turen Sucipto Wironagoro.

Perhutani-KPH.jpg

Pengembangan kawasan Pantai Bajulmati menjadi perhatian serius menyusul menurunnya jumlah kunjungan wisatawan dalam beberapa waktu terakhir. Menyikapi kondisi tersebut, pembahasan difokuskan pada strategi pengembangan yang mampu memadukan kekuatan potensi lokal, yakni keindahan alam pantai, konservasi penyu, serta dukungan infrastruktur Jalur Lintas Selatan (JLS) sebagai akses strategis menuju lokasi.

Asper/ KBKPH Sumbermanjing Amir Chamzah menekankan pentingnya sinergi dalam merancang arah pengembangan Pantai Bajulmati. “Wisata, konservasi, dan edukasi harus berjalan beriringan. Ketika tiga elemen ini dapat disatukan dalam satu kesatuan ekowisata, maka Pantai Bajulmati akan menjadi magnet wisata baru di pesisir selatan Malang,” ungkap Amir.

Senada dengan itu, Kepala Desa Gajahrejo Siswoyo menambahkan bahwa posisi strategis Pantai Bajulmati yang dilintasi Jalur Lintas Selatan (JLS) menjadi keunggulan tersendiri. “JLS tidak hanya menjadi akses masuk, tetapi juga menyajikan panorama pantai yang eksotis di sepanjang jalurnya. Ini adalah daya dukung yang kuat untuk membangkitkan kembali minat wisatawan,” ujarnya.

KPH2.jpg

Ketua BSTC Sutari menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat peran konservasi penyu sebagai nilai edukatif sekaligus daya tarik utama. Pusat konservasi penyu yang dikelola oleh BSTC menjadi elemen pembeda dan peluang emas dalam memperkenalkan wisata berwawasan lingkungan di kawasan tersebut.

Melalui forum ini, semua pihak menyatakan kesiapannya untuk menjalin kolaborasi yang solid demi mendorong realisasi pengelolaan Pantai Bajulmati yang berbasis kelestarian alam. Harapannya, ke depan Pantai Bajulmati tidak hanya bangkit kembali sebagai tujuan wisata, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan ekowisata yang memadukan konservasi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow