Workshop Optimalkan Produk Google, Dosen dan Mahasiswa UNIPMA Lebih Siap Hadapi Era Kelas Digital
Perkembangan teknologi digital di dunia pendidikan terus mendorong para pendidik untuk beradaptasi dengan berbagai platform pembelajaran daring.

Perkembangan teknologi digital di dunia pendidikan terus mendorong para pendidik untuk beradaptasi dengan berbagai platform pembelajaran daring. Menyadari kebutuhan tersebut, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) menggelar Workshop Optimalisasi Produk Google untuk Pengelolaan Kelas Digital pada 27 September 2025 di ruang Hybrid Classroom UNIPMA.
Kegiatan ini menghadirkan Jofanza Denis Aldida, Google Student Ambassador, dan Joko Widiyanto, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah pengelolaan kelas digital, sebagai narasumber.
Workshop berlangsung interaktif dan aplikatif, dengan peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa sebanyak 80 orang.
Ketua panitia, Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UNIPMA Madiun dalam meningkatkan literasi digital pendidik. “Kami ingin para dosen dan mahasiswa tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memanfaatkannya secara kreatif untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan efisien,” ujar Dr. Linda.
Melalui sesi praktik langsung (hands-on practice), para peserta diajak untuk mengenal dan memanfaatkan beragam produk Google khususnya penggunaan Gemini AI. Peserta mempraktikkan pembuatan materi, kuis, hingga analisis nilai secara digital menggunakan ekosistem Google Workspace for Education. Hasil evaluasi menunjukkan 92 perseb peserta memahami materi dengan baik, sementara 87 persen menyatakan puas dengan pelaksanaan workshop.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kegiatan berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata. Para peserta menilai bahwa pelatihan ini praktis, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.
“Workshop ini membuka wawasan baru bagi kami. Ternyata banyak fitur Google yang bisa mempermudah pekerjaan dosen dan guru, bukan hanya sekadar unggah tugas,” ungkap Ananda Sabrina, mahasiswa Pendidikan Biologi.
Selain mendapatkan pengetahuan teknis, peserta juga terdorong untuk membangun jejaring dan komunitas praktisi pendidikan digital. Diskusi yang hangat dan kolaboratif membuat suasana pelatihan semakin hidup. Kegiatan ini ditutup dengan refleksi dan tindak lanjut, di mana peserta berbagi pengalaman serta rencana penerapan hasil workshop di kelas masing-masing.
Harapannya, kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan durasi yang lebih panjang dan fasilitas yang lebih lengkap, sehingga manfaatnya semakin luas. Workshop ini bukan sekadar pelatihan teknologi, tetapi juga langkah nyata menuju transformasi digital pendidikan.
Dengan penguasaan produk Google dan pemanfaatan kecerdasan buatan seperti Gemini, para pendidik kini lebih siap menghadapi tantangan era digital dengan semangat inovasi dan kolaborasi. (*)
Apa Reaksi Anda?






