22 SPPG di Kota Banjar Ikuti Pelatihan Kemanan Pangan Bagi Penjamah Makanan
Ratusan relawan SPPG Kota Banjar ikuti pelatihan penjamah makanan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pelatihan ini menjadi syarat penting menuju Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS

Ratusan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Banjar mengikuti pelatihan penjamah makanan yang digelar secara mandiri dan simultan oleh mitra SPPG bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat, Sabtu (11/10/2025).
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas relawan yang bertugas menyiapkan hidangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pelatihan di gelar tiga titik yang tersebar di seluruh Kota Banjar, salah satunya di Cafe Atas Meja Kota Banjar, yang diikuti puluhan relawan dari SPPG Banjar 3 dan SPPG Hegarsari Pataruman.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H Saefuddin, menegaskan pentingnya pelatihan untuk para penjamah makanan agar mengetahui bagaimana proses produksi pengolahan makanan yang akan disajikan bagi para penerima manfaat.
"Salah satu syarat menuju Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) adalah dengan pelatihan ini. selain Inspeksi kesehatan lingkungan pada awal pendirian SPPG, pelatihan ini menjadi tahapan berikutnya yang mesti dilaksanakan sebelum ke tahapan lainnya," jabarnya.
Setelah pelatihan, lanjut Kadinkes, pihaknya akan mengambil sampel air, makanan dan alat yang kemudian di kirim ke laboratorium yang terakreditasi.
Adapun pemberian materi dalam pelatihan ini dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang telah memiliki sertifikasi.
"Jadi para relawan akan diberikan enamĀ materi selama satu hari oleh narasumber dari Dinas Kesehatan dan ini akan dilaksanakan secara bergilir dengan dapur SPPG lainnya se-Kota Banjar yang dimulai hari ini," ungkap Saepudin.
Diharapkannya, dengan pelatihan keamanan pangan makanan siap saji untuk penjamah makanan guna memastikan keamanan dan kebersihan makanan, melindungi penerima manfaat dari risiko penyakit, dan menjamin kualitas gizi serta kelayakan pangan.
Di Kota Banjar sendiri, ada 22 dapur SPPG yang mendaftar mengikuti pelatihan dimana 5 diantaranya belum beroperasi.
"BGN menginstruksikan 30 OktoberĀ harus selesai pelatihan ini dan Dinkes ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan untuk membantu SPPG mempercepat syarat-syarat administrasi tanpa menurunkan kualitasnya," tambahnya. (Susi/TI)
Apa Reaksi Anda?






