Autosiren91 Gelar Seminar untuk Tingkatkan Kesadaran Keamanan Siber di Dunia Bisnis
Di tengah perkembangan dunia digital yang terus melaju, isu keamanan siber menjadi tantangan krusial, terutama bagi para pelaku bisnis di Indonesia.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah perkembangan dunia digital yang terus melaju, isu keamanan siber menjadi tantangan krusial, terutama bagi para pelaku bisnis di Indonesia.
Menyadari pentingnya edukasi di bidang ini, tim Autosiren91 menginisiasi sebuah seminar bertema: "Pengaruh Kerentanan Keamanan Siber Terhadap Pelaku Bisnis di Indonesia (Ngobrol Santai Bersama Jenderal Bersahaja) sebagai wadah diskusi sekaligus edukasi publik.
Acara ini sukses menghadirkan tokoh-tokoh ternama dari berbagai latar belakang, termasuk Irjen Pol. Dr. Drs. Yehu Wangsajaya, M.Kom., Dr. Ir. Arief Wibowo, M.Kom., Ir. Asep Surahmat, M.Kom., Ivan Halim, dan Hansen Gianto.
Kelimanya dikenal memiliki pengalaman dan keahlian luas di bidang keamanan siber, teknologi, serta strategi bisnis digital.
Diselenggarakan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat pada Sabtu (31/5/2025), seminar ini menarik minat peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, profesional muda, hingga pegiat dan praktisi teknologi.
Diskusi yang berlangsung hangat mengangkat fenomena meningkatnya ancaman digital seperti pencurian data, serangan siber, hingga penipuan berbasis daring yang kian marak terjadi di Indonesia.
Para narasumber menekankan bahwa banyak insiden kebocoran data justru terjadi karena kelengahan individu, bukan semata serangan dari pihak luar.
"Kita sering lupa bahwa data pribadi seperti nomor HP, email, atau nama lengkap bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk tindakan kriminal digital," ujar Yehu Wangsajaya.
Dalam sesi diskusi, pentingnya literasi digital dan kesadaran akan keamanan data menjadi benang merah. Masyarakat diajak untuk lebih berhati-hati, mulai dari penggunaan kata sandi yang aman, verifikasi dua langkah, hingga tidak sembarangan membagikan informasi di media sosial.
Menurut para ahli, proteksi teknologi saja tidak cukup tanpa kesadaran dari setiap pengguna.
"Pertahanan terbaik bukan hanya firewall atau sistem keamanan canggih, tapi pemahaman dan kebiasaan yang benar dari setiap individu dalam berinteraksi di ruang digital," jelas Arief Wibowo, seorang pakar TI yang turut memberikan pandangannya.
Seminar ini diakhiri dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk berperan aktif dalam menyebarkan wawasan digital di lingkungan masing-masing.
Diharapkan, dengan sinergi antara masyarakat, sektor pendidikan, dan pemerintah, Indonesia bisa membangun fondasi ketahanan siber yang kokoh untuk menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks. (*)
Apa Reaksi Anda?






