Bawa Misi Pesantren, UNUJA Disambut Hangat Atase Pendidikan dan Kebudayaan Malaysia
Langkah Universitas Nurul Jadid atau UNUJA Probolinggo, Jawa Timur mengirimkan mahasiswa ke Pondok An-Nahdoh

TIMESINDONESIA, KUALA LUMPUR – Langkah Universitas Nurul Jadid atau UNUJA Probolinggo, Jawa Timur mengirimkan mahasiswa ke Pondok An-Nahdoh, Tanjung Sepat, Selangor, Malaysia dalami Program Santri Mengabdi Internasional, mendapatkan sambutan hangat Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kaula Lumpur.
Sambungan hangat itu disampaikan langsung Kepala Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kaula Lumpur, Prof. Mohammad Firdaus, M.Pd, saat menerima rombongan dari kampus yang berbasis di Ponpes Nurul Jadid tersebut, Rabu (23/7/2025).
Penyambutan berlangsung di Kantor KBRI Kaula Lumpur, sebelum kegiatan pengabdian di Pondok An-Nahdho, Tanjung Sepat, Selangor, Malaysia dimulai pada 23 Juli hingga 23 September 2025.
Dalam sambutannya, Prof. Firdaus menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada UNUJA atas kesediaannya menjadi mitra dan mengirimkan mahasiswa serta dosen untuk terlibat langsung dalam pengabdian masyarakat.
Ia menyebutkan, kehadiran rombongan UNUJA Probolinggo menjadi angin segar bagi para pengelola lembaga pendidikan Indonesia di Malaysia, khususnya di Sanggar Belajar dan SMP An-Nahdho.
“Kami sangat terbantu, karena hingga saat ini belum ada tenaga pengajar tetap di lembaga-lembaga pendidikan Indonesia yang ada di sini. Hadirnya para mahasiswa dan dosen dari UNUJA tentu akan sangat berarti bagi keberlanjutan pendidikan anak-anak Indonesia di Malaysia,” ujarnya.
Dalam arahannya, Prof. Firdaus menitipkan tiga pesan utama kepada para peserta pengabdian.
Memberikan Motivasi Pendidikan
Mahasiswa UNUJA diharapkan dapat mendorong semangat belajar para siswa agar mampu melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Menurutnya, pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan.
“Pendidikan adalah ujung tombak dalam menentukan masa depan. Dalam 10 tahun ke depan, Malaysia diproyeksikan menjadi pusat penyalur tenaga kerja bagi negara-negara lain. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan,” jelasnya.
Menanamkan Wawasan Kebangsaan
Prof. Firdaus mengatakan, para santri dan siswa perlu diberikan pengetahuan tentang Indonesia, budaya, serta nilai-nilai kebangsaan.
“Anak-anak ini harus bangga dengan identitasnya sebagai warga Indonesia. Kalau mereka sukses, mereka bisa membuka lapangan kerja dan bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.
Membangun Kepercayaan Diri
Prof. Firdaus juga menekankan pentingnya membentuk karakter siswa, khususnya dalam hal kepercayaan diri dan kemampuan menyampaikan pendapat.
“Mereka harus berani bicara dan percaya diri. Ini adalah bekal penting dalam dunia global,” pesannya.
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari program kolaborasi internasional antara Universitas Nurul Jadid dan Pondok An-Nahdhoh yang berlangsung sejak selama tiga bulan ke depan
Diketahui Tim Pelaksana Pengangdian di Pimpin oleh Dr. Achmad Fawaid, M.A, M.A dan Ahmad Zubaidi, M.Pd serta dibantu oleh empat mahasiswa Universitas Nurul Jadid. Antara lain Fatimatuzzahra, Zelviatus Zahro, Nuzula Qur'ani, Ismia Khilyati. (*)
Apa Reaksi Anda?






