Belajar Langsung di Pusat Bahasa, Media, dan Budaya; Mahasiswa PBSI UNIPMA Kunjungan ke Yogyakarta
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) mengikuti kunjungan industri ke sejumlah institusi strategis di Yogyakarta
MADIUN Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) mengikuti kunjungan industri ke sejumlah institusi strategis di Yogyakarta, Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini meliputi kunjungan ke Balai Bahasa Yogyakarta, Stasiun TVRI Yogyakarta, serta Museum Sonobudoyo, dan menjadi bagian dari praktik lapangan Mata Kuliah Jurnalistik bagi mahasiswa semester 3 angkatan 2024.
Sebanyak 39 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini dengan pendampingan tim dosen PBSI, yakni Dr. Muhammad Binur Huda, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PBSI, Dedy Richi Rizaldy, S.Pd., M.Pd., Fajrianto Setyo Nugroho, S.Pd., M.Pd., Dr. Ermi Adriani Melkayanti, M.Pd., Yunita Furinawati, S.Hum., M.A., Dr. Kodrat Eko Putro Setiawan, M.Pd., serta Devi Cintia Kasimbar, S.Pd., M.A. Kegiatan ini juga didampingi perwakilan UKM Lingua PBSI, Monica Ayunda Hapsari dan Azizah Nikmatul Ilmi.
Kunjungan diawali di Balai Bahasa Yogyakarta. Di tempat ini, mahasiswa memperoleh pemaparan mendalam mengenai Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai instrumen resmi untuk mengukur kompetensi berbahasa Indonesia.
“UKBI itu semacam TOEFL, tetapi khusus bahasa Indonesia. Ini sangat berpengaruh untuk masa depan, baik saat melamar kerja maupun untuk memperluas wawasan,” ujar Alfalah Bintang Yudhistira, Ketua Kelas B.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke TVRI Yogyakarta. Mahasiswa diajak melihat secara langsung proses kerja jurnalistik dan produksi program televisi, mulai dari pencarian dan pengolahan berita, persiapan siaran, hingga koordinasi kru di ruang kontrol.
“Kami jadi tahu bagaimana studio bekerja dan bagaimana kru bergerak serempak untuk memastikan tayangan berjalan tanpa kesalahan,” lanjut Alfalah.
Pengalaman belajar di lapangan juga dirasakan berkesan oleh Ketua Kelas A, Tinuntun Purwaningdyah. Ia menilai kunjungan ini memberi pemahaman yang lebih hidup dibandingkan pembelajaran di kelas.
“Belajar di Yogyakarta itu terasa lebih hidup. Di Balai Bahasa dan TVRI, kami melihat bagaimana bahasa dan media bekerja di dunia nyata. Lalu di Museum Sonobudoyo dan Malioboro kami belajar bahwa budaya bukan sekadar sejarah, tetapi identitas. Ditambah kebersamaan teman-teman, perjalanan ini jadi pengalaman yang membekas,” tuturnya.
Dosen pengampu Mata Kuliah Jurnalistik, Dedy Richi Rizaldy, S.Pd., M.Pd. untuk Kelas A dan Dr. Kodrat Eko Putro Setiawan, M.Pd. untuk Kelas B, menegaskan pentingnya praktik lapangan sebagai pelengkap pembelajaran teori.
“Melalui praktik langsung, mahasiswa tidak hanya memahami konsep jurnalistik, tetapi juga melihat secara nyata bagaimana sistem kerja media dan jurnalis profesional,” ungkap keduanya.
Sementara itu, Ketua Program Studi PBSI UNIPMA, Dr. Muhammad Binur Huda, S.Pd., M.Pd., berharap kegiatan kunjungan industri ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi mahasiswa.
“Kami berharap pengalaman ini memperkuat pemahaman mahasiswa di bidang bahasa, media, dan budaya. Ke depan, kerja sama dengan Balai Bahasa Yogyakarta dan TVRI Yogyakarta juga bisa dimaksimalkan, termasuk membuka peluang magang bagi mahasiswa PBSI,” ujarnya.
Melalui kunjungan industri ini, mahasiswa PBSI UNIPMA tidak hanya menjalani agenda akademik, tetapi juga memperluas wawasan tentang pelestarian bahasa Indonesia, proses penyiaran televisi, kekayaan budaya Nusantara, serta dinamika budaya dan ekonomi kreatif yang tumbuh di kawasan Malioboro. (*)
Apa Reaksi Anda?