BEM Kristiani Apresiasi Pemerintah Terima Aspirasi Mahasiswa di Istana Negara
BEM Kristiani) melalui Koordinator Pusat, Charles Gilbert, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah membuka ruang dialog dengan mahasiswa di Istana Negara.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa Kristiani Seluruh Indonesia (BEM Kristiani) melalui Koordinator Pusat, Charles Gilbert, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah membuka ruang dialog dengan mahasiswa di Istana Negara.
Charles menilai, langkah ini menjadi sinyal positif bahwa pemerintah siap membenahi kinerja dalam menyerap aspirasi rakyat, khususnya generasi muda.
“Dialog seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah semakin terbuka terhadap masukan mahasiswa. Kami melihat adanya kemauan serius untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dengan menjadikan aspirasi sebagai pijakan kebijakan,” ujar Charles, Jumat (5/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, BEM Kristiani membawa sejumlah isu penting yang berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas. Mulai dari persoalan pendidikan, kesejahteraan, ketenagakerjaan, hingga transparansi kinerja instansi pemerintah.
Mahasiswa berharap semua poin aspirasi tersebut dapat benar-benar diserap dan menjadi dasar pembenahan.
“BEM Kristiani menginginkan agar pemerintah tidak hanya mendengar, tetapi juga menindaklanjuti. Isu-isu kerakyatan yang kami bawa merupakan cerminan dari kondisi nyata di lapangan. Harapannya, pemerintah menjadikannya agenda prioritas dalam memperbaiki instansi dan kebijakan,” lanjut Charles.
Selain itu, BEM Kristiani Seluruh Indonesia juga menyoroti perkembangan situasi nasional pasca kerusuhan Agustus 2025.
Charles menegaskan, adanya dugaan makar di balik peristiwa tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah agar tidak mengganggu stabilitas negara.
“BEM Kristiani mendesak pemerintah membentuk Tim Investigasi Independen yang melibatkan unsur penegak hukum, akademisi, mahasiswa, tokoh agama, dan masyarakat sipil. Dengan keterlibatan berbagai pihak, hasil investigasi akan lebih objektif, transparan, dan dapat dipercaya publik,” tegas Charles.
Menurutnya, pembentukan tim independen bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga langkah nyata untuk menjaga kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.
“Transparansi investigasi akan memastikan tidak ada ruang bagi spekulasi, sekaligus memperkuat legitimasi negara dalam menjaga keamanan nasional,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, BEM Kristiani juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, yang memimpin agenda dialog.
Kehadiran mereka dinilai menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendengar suara mahasiswa secara langsung.
“Bapak Prasetyo Hadi dan Prof. Brian Yuliarto memastikan bahwa seluruh aspirasi mahasiswa akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Kami sangat menghargai langkah ini karena mahasiswa merasa aspirasinya tidak berhenti di forum, melainkan benar-benar diteruskan ke pengambil keputusan tertinggi,” ungkap Charles.
Dengan adanya dialog di Istana Negara ini, BEM Kristiani optimis bahwa relasi mahasiswa dengan pemerintah dapat semakin konstruktif.
Mahasiswa siap menjadi mitra kritis sekaligus kontributif dalam menghadirkan gagasan segar untuk membangun Indonesia yang lebih adil, transparan, dan berpihak pada rakyat.(*)
Apa Reaksi Anda?






