Butuh Anggaran Rp14 Miliar untuk Menata Kawasan Makam Batoro Katong Ponorogo
Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKP-CK), turut mendukung penataan kawasan makam Batoro Katong di Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten…

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKP-CK), turut mendukung penataan kawasan makam Batoro Katong di Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo menjadi kawasan wisata religi.
Penataan kawasan tersebut dengan bantuan dana dan koordinasi lintas instansi. Ini jadi bagian dari upaya besar menjadikan situs tersebut sebagai destinasi wisata religi yang lebih representatif dan nyaman.
Kepala Dinas DPRKP-CK Provinsi Jawa Timur, I Nyoman Gunadi mengatakan, untuk melakukan penataan kawasan makam Setono menjadi kawasan wisata religi, Pemkab Ponorogo mengajukan usulan anggraan ke Pemprov Jatim sedikitnya Rp14 miliar. Dana belasan miliar itu digunakan untuk pekerjaan 7 sektor. Diantaranya penataan sampah, air, drainase, bangunan, jalan lingkungan, serta face off komplek pemakaman.
"Ini sudah perencanaan. Usulan dari Pemkab itu Rp14 miliar, itu bisa berkurang bisa bertambah tergantung bu Gubernur nanti gimana. Tahun ini kita review dulu perencanaannya, tahun depan harapn kami sudah mulai pelaksanaan," kata I Nyoman Gunadi, Kamis (31/7/2025).
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan, dengan penataan komplek makam Batoro Katong menjadi kawasan wisata religi terintegrasi dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Ponorogo.
"Tentu harus ada kolaborasi, untuk itu kami mengajukan usulan penataan kawasan ini ke Provinsi Jawa Timur. Setono ini kan di situ dimakamkan pendiri Ponorogo. Memang saya agak tarik ke belakang. Wisata religi menjadi sangat penting di Ponorogo karena kami ini tidak punya pemikat yang lain," katanya.
Bupati Sugiri Sancoko juga menyampaikan, penataan ini bukan hanya soal estetika, tapu juga uoaya memperkuat identitas lokal dan meningkatkan pendapatan daerah.
"Setelah ini terealisasi, kita akan menggerakkan ekonomi kreatifnya. Mulai dari merchandise, oleh-oleh, hingga kulinernya. Semuanya harus memberi dampak bagi masyarakat sekitar. Inilah wisata yang berbasis lingkungan sekaligus pemberdayaan," tukas Bupati Sugiri Sancoko. (*)
Apa Reaksi Anda?






