Cakupan UHC Prioritas di Jember Capai 98,37 Persen
Kabupaten Jember meraih cakupan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas sebesar 98,37 persen.

TIMESINDONESIA, JEMBER –
Kabupaten Jember meraih cakupan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas sebesar 98,37 persen.
Pencapaian ini didukung oleh komitmen pemerintah daerah yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp366,8 miliar untuk program jaminan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data terkini hingga Juli 2025, total peserta UHC Kabupaten Jember mencapai 2.573.123 orang atau setara dengan 98,37 persen dari total penduduk.
Angka ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam memberikan jaminan kesehatan menyeluruh bagi seluruh warga Jember.
"Sampai dengan bulan Juli 2025 total peserta UHC Kabupaten Jember adalah 2.573.123 orang atau 98,37 persen," ungkap Adi Wijaya, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Jember, dalam acara Sosialisasi Program JKN Desa Pesiar Kabupaten Jember Tahun 2025.
Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fawait mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk program kesehatan.
Khusus untuk BPJS Bukan Penerima Upah (BPU) pemerintah daerah, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp366.824.264.800 pada tahun 2025.
Setidaknya, predikat UHC yang didapat Kabupaten Jember dapat menjamin seluruh warganya mengakses fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Program ini menjadi komitmen nyata Bupati Jember, Muhammad Fawait untuk kesehatan menyeluruh.
"Kabupaten Jember sekarang warga masyarakat yang sakit semuanya memiliki akses layanan fasilitas kesehatan. Harapannya beberapa permasalahan sosial yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan kegiatan ini bisa tertangani dengan baik," ungkap Adi Wijaya.
Dari total peserta UHC, sebanyak 878.829 orang dibiayai langsung oleh Pemkab Jember melalui program BPU Pemda hingga Juli 2025. Investasi besar ini menunjukkan prioritas tinggi pemerintah daerah terhadap kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Yessy Novita, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Jember, menekankan pentingnya sinergi antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Ini sebagai bentuk komitmen dan bentuk kehadiran dari pemerintah daerah untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Jember," kata Yessy.
Untuk memastikan program UHC Prioritas berjalan optimal, BPJS Kesehatan Jember menggandeng tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Toma) sebagai perpanjangan tangan dalam sosialisasi.
Strategi ini dipilih agar komunikasi program kesehatan dapat lebih efektif menyentuh langsung ke masyarakat grass root.
"Dengan Toga Toma ini, diharapkan komunikasi akan lebih efektif. Lebih didengar, lebih langsung berkomunikasi dengan masyarakat desa, dengan keluarganya," jelasnya.
Meskipun telah mencapai angka yang impresif, masih ada tantangan dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program UHC Prioritas.
Komunikasi yang efektif dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat menjadi kunci sukses program ini.
Dengan tercapainya cakupan 98,37 persen, Kabupaten Jember berharap dapat mencapai target 100 persen cakupan UHC sehingga tidak ada lagi warga yang tidak terlindungi jaminan kesehatan.
Program ini diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan sosial yang berkaitan dengan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jember secara keseluruhan. (*)
Apa Reaksi Anda?






