Cegah Kebutaan Bayi Prematur, RSUD Genteng Banyuwangi Hadirkan Layanan Skrining ROP
RSUD Genteng, Kabupaten Banyuwangi, kini menghadirkan skrining Retinopathy of Prematurity (ROP) bagi bayi prematur.

Sesuai arahan Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan. Bahkan, kini rumah sakit di bawah komando dr. Sugiyo tersebut menghadirkan skrining Retinopathy of Prematurity (ROP) bagi bayi prematur.
Layanan rawat jalan Poli Mata ini merupakan salah satu upaya RSUD Genteng, dalam mencegah gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen pada bayi yang lahir sebelum cukup bulan.
Untuk diketahui, Retinopathy of Prematurity atau ROP adalah kelainan serius pada retina mata yang banyak terjadi pada bayi lahir prematur dengan berat badan rendah. Terutama yang lahir di bawah 2000 gram atau lahir kurang dari 34 minggu usia kehamilan. Tanpa deteksi dini, ROP bisa berisiko menyebabkan kebutaan permanen.
Dokter spesialis mata RSUD Genteng, dr. Siswi Hapsari, Sp.M, menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan ROP masih rendah. Padahal, pemeriksaan ini wajib dilakukan pada bayi prematur dan tidak boleh ditunda.
“Banyak orang tua belum tahu bahwa bayi prematur yang terlihat sehat tetap berisiko mengalami ROP. Kondisi ini sering tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Karena itu, skrining ROP harus dilakukan pada usia 3–4 minggu setelah lahir, dan dilanjutkan kontrol berkala di poli mata,” katanya, Senin (20/10/2025).
Dulu, banyak bayi prematur yang lahir di Banyuwangi, terpaksa dirujuk ke luar kota hanya untuk pemeriksaan ROP. Namun kini, layanan tersebut sudah tersedia di RSUD Genteng, sehingga mempermudah akses pemeriksaan bagi masyarakat.
Plt.Direktur RSUD Genteng, dr. Sugiyo menyampaikan bahwa program ini sebagai bentuk perhatian rumah sakit terhadap kesehatan anak di Banyuwangi.
“Dengan adanya skrining ROP di Poli Mata rawat jalan RSUD Genteng, kami berharap tidak ada lagi bayi prematur yang luput dari deteksi dini. Pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati kebutaan yang permanen,” paparnya.
Pria yang akrab disapa dokter Sugio tersebut juga mengimbau agar para orang tua yang buah hatinya lahir prematur untuk segera melakukan pemeriksaan.
“ROP harus dideteksi sebelum terlambat. Kami siap membantu konsultasi dan pemeriksaan setiap minggu di Poli Mata,” cetusnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






