Ciptakan Pembelajaran Kontekstual, MTsN 1 Ponorogo Bersama UNIPMA Gelar Pelatihan Pembuatan Yogurt

MTsN 1 Ponorogo dan Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) kembali menjadi mitra kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat. Sebanyak 60 siswa MTsN 1 Ponorogo dan 6 guru pendamping

November 18, 2025 - 11:30
Ciptakan Pembelajaran Kontekstual, MTsN 1 Ponorogo Bersama UNIPMA Gelar Pelatihan Pembuatan Yogurt

MADIUN MTsN 1 Ponorogo dan Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) kembali menjadi mitra kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat. Sebanyak 60 siswa MTsN 1 Ponorogo dan 6 guru pendamping mengikuti pembuatan yogurt di laboratorium Pendidikan Biologi UNIPMA Madiun pada Rabu (12/11/2025).

 Selama pelatihan ini, para peserta diajak untuk lebih mendalami dua topik menarik, yaitu pembuatan yogurt dan pengamatan anatomi hewan melalui praktikum di laboratorium Pendidikan Biologi.

Pelatihan ini menjadi wadah bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu sains yang mereka pelajari di kelas melalui kegiatan langsung yang menyenangkan dan edukatif. Tema “Pembelajaran Sains Secara Kontekstual” diangkat untuk memberikan wawasan bahwa sains tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga bisa dipahami secara praktis dan aplikatif. 

Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat mengaitkan pelajaran sains dengan fenomena yang terjadi di sekitar mereka.

“Pembelajaran sains yang aplikatif, dapat meningkatkan motivasi belajar dan mendidik jiwa saintis sejak dini,” ungkap Dr. Muh. Waskito Ardhi, kepala laboratorium pendidikan Biologi UNIPMA Madiun. 

Pujiati.jpg

Salah satu kegiatan unggulan dalam workshop ini adalah pembuatan yogurt. Peserta diajak untuk mengenal lebih jauh proses fermentasi susu menjadi yogurt, yang melibatkan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat. Dalam sesi ini, siswa tidak hanya mempelajari langkah-langkah pembuatan yogurt, tetapi juga diajarkan tentang konsep biologi yang mendasari proses tersebut. 

Workshop ini didampingi oleh Dr. Pujiati, M.Si, Sri Utami, M.Pd. dan Ir. Ani Sulistyarsi, M.Si. Pembuatan yogurt adalah contoh yang sangat tepat untuk menghubungkan teori biologi dengan praktik langsung. 

“Proses fermentasi ini mengajarkan siswa tentang mikroorganisme dan perubahan kimia yang terjadi dalam bahan makanan. Ini adalah cara yang menarik dan mudah dipahami untuk memahami konsep-konsep dasar biologi,” ungkap Dr. Pujiati, M.Si.

Siswa pun tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan yogurt. Mereka diajak untuk memperhatikan perubahan fisik susu yang perlahan berubah menjadi yogurt setelah difermentasi.

pembuatan-yogurt.jpg

Aktivitas ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memperkenalkan siswa pada dunia sains yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan mempraktikkan pembuatan yogurt, mereka bisa langsung melihat bagaimana teori-teori tentang mikroorganisme dan fermentasi diterapkan. 

“Pembelajaran IPA sangat menyenangkan, saya dan teman-teman bisa membuat Yogurt dengan baik, prosesnya tidak sesulit yang dibayangkan,” ungkap salah satu siswa MTsN 1 Ponorogo.  

Pelatihan ini menandakan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan pendidikan menengah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) dengan segala fasilitas dan pengetahuan yang dimilikinya memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan aplikatif. 

Harapannya, kegiatan serupa dapat diadakan lebih sering untuk menjembatani gap antara teori dan praktik dalam pendidikan sains, serta mendorong siswa untuk terus berinovasi dan berkembang dalam bidang sains. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow