Dari Kawat Bulu Jadi Peluang Usaha, Mahasiswa PBSI UNIPMA Buktikan Kreativitas Bisa Jadi Cuan

Kreativitas tak lagi sekadar ide, tetapi mampu menjelma menjadi peluang usaha nyata. Hal inilah yang dibuktikan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas P

Desember 30, 2025 - 12:30
Dari Kawat Bulu Jadi Peluang Usaha, Mahasiswa PBSI UNIPMA Buktikan Kreativitas Bisa Jadi Cuan

MADIUN Kreativitas tak lagi sekadar ide, tetapi mampu menjelma menjadi peluang usaha nyata. Hal inilah yang dibuktikan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) melalui praktik kewirausahaan berbasis kerajinan tangan unik dari kawat bulu (pipe cleaner).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Asri Musandi Waraulia, S.Pd., M.Pd. Para mahasiswa ditantang untuk terjun langsung ke lapangan dan mengelola usaha secara nyata. Praktik kewirausahaan tersebut digelar di kawasan Car Free Day (CFD) Bantaran Madiun, mulai dari proses produksi, penataan display stand, promosi, hingga transaksi penjualan kepada masyarakat.

Tidak hanya mengandalkan penjualan langsung, mahasiswa PBSI juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran digital. Melalui akun Instagram dan TikTok, mereka memperluas jangkauan pasar sekaligus membuka layanan pemesanan secara daring.
Ketua pelaksana kegiatan, Azizah Nikmatul Ilmi, mengungkapkan bahwa praktik ini memberikan pengalaman bisnis yang sangat berharga.

“Kami belajar mulai dari produksi yang memakan waktu berhari-hari, persiapan stand sejak pagi, berinteraksi langsung dengan pengunjung, hingga mencatat hasil penjualan. Semua proses ini benar-benar mengajarkan bagaimana menjalankan usaha secara nyata,” ujar Azizah saat diwawancarai, Rabu (3/11/2025).

Produk yang mereka kembangkan diberi nama Cute Handmade Craft. Beragam kerajinan kreatif ditawarkan, mulai dari gantungan kunci karakter seperti kupu-kupu, bunga, Oreo, dan kelinci, hingga bando hias, buket, bolpoin hias, cermin dekoratif, serta kerajinan handmade sesuai permintaan konsumen.

Dalam hal strategi pemasaran, mahasiswa PBSI mengusung konsep branding yang menarik dengan dominasi warna cerah, pelayanan yang ramah, serta ciri khas penampilan penjual. Saat berjualan, mahasiswa kompak mengenakan pakaian bernuansa soft dan bando kelinci hasil karya sendiri, sehingga menarik perhatian pengunjung CFD.

 Target pasar mereka pun cukup luas, mencakup semua kalangan yang menyukai aksesori lucu, unik, dan estetik.
Dosen pengampu mata kuliah, Asri Musandi Waraulia, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran bermakna bagi mahasiswa.

“Kegiatan ini menjadi pengalaman nyata yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah pembelajaran bermakna, ketika mahasiswa terjun langsung berwirausaha, mulai dari merencanakan, melaksanakan, hingga mengevaluasi usaha,” tegasnya.

Pengalaman berwirausaha ini juga berdampak pada peningkatan rasa percaya diri mahasiswa. Azizah mengaku senang mendapat kesempatan untuk belajar langsung di tengah masyarakat.

“Saya senang mendapat kesempatan belajar berjualan langsung di masyarakat. Harapannya, pengalaman praktik seperti ini bisa terus dilakukan dan menjadi jembatan bagi kami untuk mengembangkan usaha sendiri,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PBSI Universitas PGRI Madiun membuktikan mampu memadukan pendidikan, seni, dan kewirausahaan secara inovatif. Kreativitas yang mereka miliki tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga mampu menciptakan peluang ekonomi nyata. 

Dengan bekal pengalaman praktis tersebut, mahasiswa diharapkan semakin siap terjun ke dunia kerja maupun membangun usaha mandiri di masa depan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow