Diskusi Buku, UWG Malang Tekankan Pentingnya Investasi, Inovasi, dan Hilirisasi dalam Pembangunan Desa

Program Studi Magister Hukum Pascasarjana Universitas Widya Gama (UWG) Malang menggelar Forum Diskusi Buku bertajuk "Proklamasi Desa

Juni 2, 2025 - 20:00
Diskusi Buku, UWG Malang Tekankan Pentingnya Investasi, Inovasi, dan Hilirisasi dalam Pembangunan Desa

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Studi Magister Hukum Pascasarjana Universitas Widya Gama (UWG) Malang menggelar Forum Diskusi Buku bertajuk "Proklamasi Desa: Investasi, Inovasi, Hilirisasi", sebuah forum akademik yang menghadirkan wacana baru tentang paradigma pembangunan desa sebagai kekuatan utama dalam pembangunan nasional.

Acara yang dilangsungkan secara hybrid di Ruang Multimedia Lt. 2 Kampus Pascasarjana UWG Malang, Senin (2/6/2025) menghadirkan narasumber utama, Prof. Ahmad Erani Yustika, Sekretaris Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, yang juga mantan Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (2015–2018).

Dalam paparannya, Prof. Erani menekankan pentingnya menjadikan desa bukan sekadar objek, tetapi subjek utama pembangunan yang memiliki kekuatan ekonomi, sosial, dan ekologi.

Diskusi juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Prof. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono (Guru Besar FEB UNAIR) dan Dr. Ana Sopanah, M.Si. (Dosen FEB UWG), serta dimoderatori oleh Dra. Wiwin Purnomowati, M.Si. Forum ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana UWG, Prof. Dr. Ir. Aji Suraji, M.Sc., IPU., ASEAN ENG., yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang berasal dari beragam latar belakang, mulai dari mahasiswa S1 dan S2 UWG, mahasiswa dari perguruan tinggi swasta lain di Malang, perangkat desa, hingga praktisi pembangunan desa. pdcash-uwg.jpg

Buku "Proklamasi Desa" yang menjadi pusat diskusi menguraikan strategi pembangunan desa melalui tiga pendekatan kunci: investasi yang inklusif, inovasi berbasis lokalitas, dan hilirisasi yang mendongkrak nilai tambah komoditas desa. Prof. Erani menjelaskan, “Investasi desa tidak boleh hanya mengejar profit, tetapi juga harus memprioritaskan kesejahteraan warga, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan lokal.”

Materi diskusi juga menyoroti studi kasus pembangunan perdesaan di negara-negara seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Cina, serta konsep hilirisasi nasional yang mencakup 8 sektor prioritas, termasuk pertanian, perikanan, dan kehutanan. Menurut data dari Kementerian Investasi, hilirisasi diproyeksikan mampu menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja hingga tahun 2040.

Acara ini turut disiarkan langsung melalui kanal YouTube @PodcastinAjaDulu dan menyediakan buku gratis untuk peserta, selama persediaan masih ada. Para peserta didorong untuk tak hanya menyimak, tetapi juga aktif menyuarakan gagasan demi pembangunan Indonesia dari desa.

Sebagaimana disampaikan oleh panitia, forum ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif bagi semua elemen masyarakat untuk mendorong arah baru pembangunan desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow