Dukung Aksi Damai dan Bermartabat, UNJ Gelar ''Asa dan Doa untuk Negeri'' Bersama Perwakilan BEM

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menegaskan komitmennya untuk mendukung penyampaian aspirasi mahasiswa secara damai dan bermartabat.

September 1, 2025 - 23:00
Dukung Aksi Damai dan Bermartabat, UNJ Gelar ''Asa dan Doa untuk Negeri'' Bersama Perwakilan BEM

TIMESINDONESIA, WIL. KOTA JAKARTA SELATAN – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menegaskan komitmennya untuk mendukung penyampaian aspirasi mahasiswa secara damai dan bermartabat. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Asa dan Doa untuk Negeri” yang digelar di Lobi Rektorat UNJ pada Senin (1/9/2025). 

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan di lingkungan UNJ bersama perwakilan Majelis Tinggi Mahasiswa (MTM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ, serta BEM Fakultas. Selain menjadi ruang dialog antara pimpinan universitas dan mahasiswa, kegiatan ini juga diisi dengan doa bersama serta sholat ghaib untuk para korban yang meninggal dalam aksi massa di akhir Agustus 2025, sekaligus doa untuk keselamatan bangsa dan persatuan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ menyampaikan pesan kebangsaan agar mahasiswa tetap menjaga kondusivitas dalam setiap langkah perjuangan. “Kami sebagai orang tua kalian di UNJ tentu menghendaki semua berjalan dengan baik, berpengaruh baik, memberi perubahan terbaik, serta semua dalam kondisi baik,” ujarnya.

Prof. Komarudin menekankan bahwa mahasiswa perlu berpikir kritis sekaligus solutif dalam merespons dinamika sosial politik, dengan menyalurkan aspirasi melalui jalur yang sah dan menjauhi tindakan anarkis. “Kita harus kritis dan juga bisa memberikan solusi sehingga dapat memberikan manfaat positif dan konstruktif bagi kemajuan bangsa dan negara,” tegasnya.

Senada dengan itu, Prof. Ifan Iskandar selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi wadah penting untuk menyerap aspirasi mahasiswa sekaligus memastikan keselamatan mereka. “Aspirasi mahasiswa harus tetap berada dalam koridor damai dan konstruktif dalam menyampaikan pendapat,” ungkapnya.

Dari pihak mahasiswa, Ketua BEM UNJ Andhika Natawijaya menekankan komitmen menjaga keselamatan mahasiswa dalam aksi. Ia menegaskan bahwa mahasiswa UNJ siap mengawal isu nasional dengan damai serta berharap aparat keamanan mengedepankan pendekatan humanis. Hal senada juga disampaikan Ketua MTM UNJ, Muhammad Akbar, yang menegaskan bahwa aksi mahasiswa UNJ tetap berada dalam koridor keselamatan. 

Sementara itu, Hanif Fatsya selaku Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum menambahkan tekad pihaknya untuk mengupayakan aksi dalam barisan perdamaian. Lalu Jihan Vanya, Ketua BEM Fakultas Bahasa dan Seni, turut menegaskan bahwa mahasiswa UNJ tidak pernah terlibat dalam tindakan anarkis maupun perusakan fasilitas. “Ricuh sedikit hal yang biasa dan masih dalam batas wajar. Namun kami selalu berusaha menghindar dari titik rawan, termasuk saat terjadi serangan gas air mata,” jelasnya.

Aksi-Damai-dan-Bermartabat-UNJ-a.jpg

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan UNJ yang menunjukkan kepedulian kepada mahasiswa di tengah situasi sulit ini.

Perwakilan BEM Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Daffa Arrienda menegaskan sikap tegas menolak segala bentuk kejahatan atau provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. “Kami harus menjaga gerakan mahasiswa agar tidak dimanfaatkan oknum untuk merusak fasilitas umum atau melakukan penjarahan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BEM UNJ, Vika Anjana, menyampaikan bahwa mahasiswa sepakat untuk mengarahkan gerakan pada aksi yang berdampak dan damai. Ia menambahkan, dalam waktu dekat mahasiswa UNJ juga akan menggelar aksi simbolik dan pernyataan sikap demi perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.

Pertemuan ini mempertegas citra UNJ sebagai kampus yang tidak hanya mencetak insan akademik kritis, tetapi juga membimbing mahasiswa agar aspiratif, damai, dan solutif. Komitmen ini sejalan dengan semangat “Kampus Berdampak” dan visi World Class University, yang menempatkan mahasiswa sebagai agen perubahan sosial yang cerdas, beradab, dan berorientasi pada kemajuan bangsa. “Ini adalah tanggung jawab moral saya sebagai Rektor UNJ untuk mengawal mahasiswa agar tetap aman, sehat, dan konstruktif dalam menyampaikan aspirasi,” tutup Prof. Komarudin. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow