FMIPA UNISMA Gaungkan Konservasi Ikan Lokal Lewat Teknologi Ramah Lingkungan di PAKWALI

Upaya pelestarian ikan lokal kembali menjadi sorotan utama dalam agenda Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang digagas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Malang (UNISMA).

Agustus 9, 2025 - 14:30
FMIPA UNISMA Gaungkan Konservasi Ikan Lokal Lewat Teknologi Ramah Lingkungan di PAKWALI

TIMESINDONESIA, MALANG – Upaya pelestarian ikan lokal kembali menjadi sorotan utama dalam agenda Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang digagas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Malang (UNISMA).

Bertempat di kawasan konservasi PAKWALI (Pusat Konservasi Iwak Kali) di Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (2/8/2025) sebagai bagian dari Program Hibah Institusi Universitas Islam Malang (HI-ma) tahun 2025 yang mengusung semangat sinergi antara ilmu pengetahuan, komunitas lokal, dan kelestarian lingkungan.

Mengusung misi “Ilmu untuk Umat,” program ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tata kelola sumber daya ikan air tawar berbasis konservasi, teknologi tepat guna, dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan FMIPA UNISMA, Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si., yang menegaskan bahwa literasi konservasi dan kemandirian ekonomi masyarakat adalah kunci membumikan visi UNISMA sebagai Universitas unggul bertaraf internasional, berorientasi masa depan dalam IPTEKS dan budaya, untuk kemaslahatan umat yang berakhlaqul karimah, berlandaskan Islam Ahlussunnah waljama’ah. “Kami ingin ilmu tak hanya hidup di ruang kelas, tetapi juga tumbuh di sawah, sungai, dan semangat warga desa,” ujarnya penuh semangat.

Dukungan kuat juga datang dari mitra lokal, Imam Dairobi, tokoh penggerak PAKWALI, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran tim akademisi. Ia menjelaskan bahwa sejak awal, warga Desa Bakalan telah merintis PAKWALI sebagai ruang konservasi untuk ikan lokal. Namun demikian, tantangan seperti keterbatasan pengetahuan teknologi, manajemen air, dan edukasi publik masih menjadi hambatan.

“Sinergi dengan kampus seperti ini bisa menjadi titik balik. Mahasiswa dan dosen bisa menjadi pelita bagi generasi muda di sini,” katanya.

Pemaparan-materi.jpg

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kepala Dusun setempat turut mempertegas harapan masyarakat. “Kami ingin kegiatan seperti ini bukan hanya datang lalu pergi. Tapi menjadi pendampingan berkelanjutan yang memperkuat pengetahuan dan praktik warga kami.”

Dalam sesi penyuluhan, dua materi utama menjadi sorotan. Yang pertama bertajuk “Konservasi Ikan Lokal & Ancaman Ekosistem Sungai” disampaikan oleh Hamdani Dwi Prasetyo, S.Si., M.Si., dosen Biologi FMIPA UNISMA. Ia mengulas pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem sungai dari spesies invasif seperti kerang air tawar yang mulai muncul di wilayah PAKWALI. Sebagai solusi alami, ia menyarankan penerapan fitoremediasi sederhana melalui tanaman kangkung di tepi kolam atau sawah. “Tanaman seperti kangkung (Ipomoea aquatica), genjer (Limnocharis flava), bahkan turi (Sesbania gradiflora) berfungsi seperti filter biologis, menyerap nutrien berlebih dan meningkatkan oksigen alami,” jelasnya. “sementara jika kita mengandalkan enceng gondok (Eichhornia carassipes) tidak selalu menjadi solusi alteratif yang baik, karena dari segi ke-invasif-annya yang menimbulkan masalah baru bagi lingkungan,” lanjutnya.

Materi kedua, “Teknologi Nanobubble & Strategi Kualitas Air,” disampaikan oleh Dr. Gatra Ervi Jayanti, S.Si., M.Si. dan Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si., yang memperkenalkan inovasi nanobubble sebagai solusi oksigenasi air secara mikro.

Teknologi ini memungkinkan peningkatan kadar oksigen terlarut secara efisien, yang berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan ikan. “Cocok diterapkan di keramba padat tebar seperti di PAKWALI. Teknologi ini akan memberikan dampak besar terhadap perkembangan ikan budidaya dan lingkungan,” tegasnya.

penyerahan-modul-edukasi.jpg

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sesi diskusi berlangsung dinamis, dengan warga mengangkat berbagai persoalan praktis, termasuk cara menjaga kualitas air saat musim kemarau. Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si. menekankan pentingnya pengaturan debit air dan pemanfaatan tanaman air untuk stabilisasi suhu dan kadar oksigen.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan modul edukasi konservasi kepada kelompok tani ikan serta kunjungan lapangan ke keramba warga. Modul tersebut disusun untuk menjadi panduan aplikatif bagi masyarakat dalam mengelola kualitas air dan memelihara ikan secara ekologis. Di lapangan, peserta dapat melihat langsung penerapan konsep ekobudidaya dan pemanfaatan nanobubble dalam kolam sederhana.

Melalui kegiatan ini, FMIPA UNISMA tak hanya menunjukkan peran akademisi dalam pengembangan ilmu, tetapi juga memosisikan diri sebagai mitra strategis dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi secara holistik. Model konservasi berbasis komunitas seperti PAKWALI diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia—sebuah langkah kecil, tapi bermakna besar, menuju perairan yang lestari dan masyarakat yang mandiri. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow