Gelar TOT, Polbangtan Malang Perkuat Brigade Pangan Riau
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi upaya mewujudkan swasembada pangan melalui penguatan kelembagaan Brigade Pangan. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Unit Pelaksana…

TIMESINDONESIA, PEKANBARU – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi upaya mewujudkan swasembada pangan melalui penguatan kelembagaan Brigade Pangan. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sekaligus penanggung jawab Brigade Pangan Provinsi Riau, menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) bagi 34 Penyuluh Pendamping dan Manajer Brigade Pangan.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, 11–13 September 2025, di Aula Hang Tuah Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Pekanbaru, Riau. Peserta berasal dari lima kabupaten: Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya peran Brigade Pangan sebagai garda terdepan.
“Pelatihan ini adalah investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian kita. Saya berharap Brigade Pangan yang melibatkan petani, penyuluh, babinsa, dan ASN dapat bersinergi menjadi motor penggerak produksi pertanian, sehingga kita segera mencapai swasembada pangan,” ujarnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, dalam berbagai kesempatan juga menegaskan bahwa Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. "Diperlukan strategi terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, peningkatan produksi, hingga distribusi yang efisien,” ujarnya.
Sebagai penanggung jawab Brigade Pangan Riau, Polbangtan Malang tidak hanya berperan dalam penyelenggaraan TOT, tetapi juga memastikan keberlanjutan program melalui bimbingan teknis lapangan dan pengawalan kegiatan di seluruh brigade pangan yang telah terbentuk.
Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Ugik Romadi menegaskan bahwa TOT ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan Bimbingan Teknis bagi anggota Brigade Pangan di masing-masing wilayah. “Kegiatan TOT ini dikhususkan untuk Penyuluh Pendamping dan Manager Brigade Pangan yang telah terbentuk pada 2024,” ungkapnya.
Kepala BRMP Riau, Agus Wahyana Anggara, menegaskan adanya tantangan besar dalam sektor pertanian Riau. Tahun 2012–2015, kata dia, luas baku sawah Riau mencapai 126.000 hektare. Namun saat ini hanya tersisa 58.000 hektare, karena sebagian besar beralih ke sawit.
Saat ini, lanjut dia, indeks pertanaman baru mencapai 95 persen per tahun. Oleh karena itu, pemerintah mendorong program Petani Milenial yang mengajak pemuda untuk bisa melakukan tiga kali tanam dalam setahun.
"Pertanian kalau mau maju, yang harus menggerakkan adalah pemuda. Pemuda adalah harapan bangsa untuk membawa perubahan dan menggerakkan pertanian lebih gencar,” ujarnya.
Kegiatan ToT ini turut dihadiri PJ Satgas Swasembada Pangan Provinsi Riau, Liferdi Lukman yang berharap agar seluruh peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
"Saya berharap para peserta benar-benar serius mengikuti kegiatan TOT ini, karena tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama. Kami berharap para pendamping dan Brigade Pangan dapat menjalankan seluruh program Kementerian Pertanian dengan sebaik-baiknya," katanya.
Dalam TOT ini, peserta dibekali materi strategis mencakup kebijakan dan operasional Brigade Pangan, penguatan motivasi dan karakter, kolaborasi multi-stakeholder, mitigasi risiko, manajemen usaha tani, literasi keuangan, serta tata kelola kelembagaan. Narasumber berasal dari unsur Kementan, BRMP Riau, Dinas Pertanian Provinsi Riau, hingga akademisi dan praktisi Polbangtan Malang. (*)
Apa Reaksi Anda?






