Giatkan Digitalisasi Botani, Dosen UNIPMA Madiun Kembangkan Platform e-Plantasia

Dunia pendidikan dan riset kembali mendapatkan angin segar dengan hadirnya e-Plantasia, sebuah platform digital inovatif yang dirancang untuk memetakan serta mengidentifikasi sebaran tumbuhan di Indonesia,…

September 28, 2025 - 19:00
Giatkan Digitalisasi Botani, Dosen UNIPMA Madiun Kembangkan Platform e-Plantasia

TIMESINDONESIA, MADIUN – Dunia pendidikan dan riset kembali mendapatkan angin segar dengan hadirnya e-Plantasia, sebuah platform digital inovatif yang dirancang untuk memetakan serta mengidentifikasi sebaran tumbuhan di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. 

Platform ini digagas tim dosen Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) yang terdiri dari Ir. Ani Sulistyarsi, M.M. M.Si., Hani Atun Mumtahana, M.Kom. , dan Drs. R. Bekti Kiswardianta, M.Pd. yang menaruh perhatian besar pada konservasi dan pengembangan ilmu botani berbasis teknologi informasi. Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Kemendiktisaintek melalaui skema Penelitian Fundamental Reguler.

e-Plantasia hadir sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan dan teknologi digital, menyajikan basis data komprehensif mengenai keanekaragaman tumbuhan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas. Melalui pendekatan interaktif, platform ini memungkinkan pengguna menelusuri informasi secara lebih detail, mulai dari lokasi sebaran, klasifikasi ilmiah, hingga deskripsi morfologi tumbuhan. Platform ini disusun dengan metode yang sistematis dan berbasis data konteksual.

Dalam pengembangannya, kami dibantu oleh dua tim ahli yaitu Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si dan Rizky M.Kom. dan validator Dimas Setiawan, M.Kom dan Ridho Pamungkas, M.Kom. “Platform ini kami rancang selain untuk membantu mata kuliah botani, juga untuk masyarakat umum yang tertarik mengenal dan melestarikan keanekaragaman tumbuhan,” ujar Ani Sulistyarsi, ketua tim peneliti.

Unipma-4.jpg

Drs. R. Bekti Kiswardianta, M.Pd. memaparkan materi. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

e-Plantasia dilengkapi dengan sejumlah fitur utama yang ramah pengguna. Pada halaman Beranda, pengunjung dapat menemukan ringkasan informasi serta pembaruan terkini mengenai database tumbuhan. Fitur Jelajah e-Plantasia memungkinkan pengguna menelusuri berbagai jenis tumbuhan berdasarkan wilayah, jenis, maupun famili, sehingga memudahkan pencarian secara cepat dan terstruktur. Selain itu, terdapat panduan yang menyajikan tata cara identifikasi tumbuhan dengan menekankan pada ciri-ciri morfologi seperti bentuk daun, batang, bunga, serta habitat aslinya. Sementara itu, fitur Infografis dirancang untuk memberikan pemahaman visual yang lebih menarik, terutama bagi pelajar dan peneliti pemula yang baru mengenal dunia botani.

Dengan sistem basis data yang terus diperbarui, e-Plantasia berupaya menjadi sumber referensi yang terpercaya dan mutakhir. Data tumbuhan yang ditampilkan mencakup deskripsi lengkap, foto pendukung, serta informasi geografis mengenai lokasi penemuan. 

Pengembangan e-Plantasia menunjukkan bahwa digitalisasi mampu memberikan kontribusi nyata dalam bidang botani dan konservasi lingkungan. Di tengah ancaman hilangnya keanekaragaman hayati akibat urbanisasi dan perubahan iklim, platform ini menjadi upaya penting dalam mendokumentasikan sekaligus melestarikan kekayaan flora Indonesia.

“Melalui e-Plantasia, kami berharap generasi muda semakin tertarik untuk mempelajari botani. Dengan informasi yang tersedia secara digital, proses identifikasi tumbuhan tidak lagi terbatas pada literatur cetak atau penelitian lapangan semata, tetapi dapat diakses secara praktis melalui gawai,” tambah Hani Atum Mumtahana.

Website-Unipma.jpg

Website pembelajaran informasi flora di Indonesia. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

Selain itu, e-Plantasia juga diharapkan dapat mendukung kegiatan penelitian, pendidikan, serta kebijakan lingkungan. Data sebaran tumbuhan yang akurat bisa menjadi dasar dalam penyusunan strategi konservasi dan pengelolaan sumber daya alam di tingkat daerah maupun nasional. 

Kehadiran e-Plantasia disambut positif oleh kalangan akademisi, peneliti, serta pegiat lingkungan. Mereka menilai platform ini dapat memperkuat literasi ekologi sekaligus menjadi contoh nyata pemanfaatan teknologi digital untuk pelestarian alam.

“Ke depan, kami berencana memperluas cakupan wilayah dokumentasi, dari Jawa Timur menuju seluruh Indonesia,” ungkap Ani.

 Integrasi dengan teknologi geospasial dan kecerdasan buatan juga diproyeksikan untuk mempermudah proses identifikasi otomatis serta analisis pola sebaran tumbuhan secara lebih mendalam. Dengan konsep yang inovatif, e-Plantasia diharapkan mampu menjadi pusat informasi botani digital pertama di Indonesia yang menghubungkan riset akademik, kepentingan masyarakat, serta upaya pelestarian lingkungan.

“Indonesia dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas di dunia. Sudah seharusnya kita menjaga dan mengenalkan kekayaan flora ini kepada masyarakat luas. e-Plantasia hadir untuk menjawab tantangan tersebut,” kata R. Bekti Kiswardianta, anggota tim peneliti. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow