Hadapi Darurat Tumpahan Minyak, Pertamina dan KSOP Waingapu Gelar Simulasi Rutin
Untuk mencegah pencemaran laut, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Pertamina bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu menggelar simulasi penanggulangan tumpahan minyak…

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Untuk mencegah pencemaran laut, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Pertamina bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu menggelar simulasi penanggulangan tumpahan minyak di laut.
Kepala KSOP Waingapu, Dr. Fadly Afand Djafar, menegaskan bahwa “Ini juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi insiden maritim.” Latihan yang digelar pada Kamis (18/9/2025) ini bertujuan menguji kecepatan dan koordinasi seluruh pihak dalam mengendalikan situasi darurat, sekaligus memastikan langkah-langkah teknis sesuai standar keselamatan dan lingkungan.
“Dengan adanya pengawasan langsung dari tim KSOP Waingapu saat menyaksikan jalannya simulasi, kegiatan inipun berjalan sesuai prosedur dan terarah,” ungkap Fadly.
Dalam simulasi tersebut, skenario dimulai dari terjadinya tumpahan minyak di perairan. Tim penanggulangan segera dikerahkan untuk melakukan tindakan pencegahan, termasuk penyebaran oil boom untuk membatasi penyebaran tumpahan serta penggunaan peralatan khusus untuk meminimalisir dampak pencemaran.
Selain itu, latihan juga menyimulasikan insiden personel yang jatuh selama penanganan. Tim penyelamat langsung bergerak cepat memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi korban sesuai prosedur keselamatan kerja.
“Saya tegaskan simulasi ini bukan sekadar agenda rutin namun upaya nyata mencegah terjadinya pencemaran laut. Kami ingin pastikan setiap personel memahami peran dan tanggungjawab sehingga jika kejadian nyata terjadi respon dapat lebih cepat, tepat dan terkendali,” papar Fadly.
Manager PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Waingapu, Ekwan Nursanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari menjaga kesiapsiagaan menghadapi insiden. “Kegiatan rutin ini kita laksanakan setiap tiga bulan sekali dan untuk triwulan 3 tahun ini latihan dilakukan secara riil dengan melibatkan berbagai pihak terkait,” ujarnya.
Simulasi melibatkan KSOP sebagai pengawas dan otoritas pelabuhan untuk memastikan prosedur pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dan standar keselamatan yang berlaku.
Ekwan menambahkan, latihan ini tidak hanya untuk memenuhi kewajiban regulasi pengelolaan terminal bahan bakar, tetapi juga untuk melatih dan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pekerja. “Dengan latihan ini diharapkan seluruh personel mampu bertindak cepat, tepat dan efektif untuk meminimalisir dampak lingkungan dan risiko keselamatan kerja sehingga operasional terminal dapat berjalan dengan aman dan terkontrol,” harap Ekwan. (*)
Apa Reaksi Anda?






