Jatim Target Swasembada Daging Sapi dalam 4 Tahun
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menegaskan komitmen kuat untuk mencapai swasembada daging sapi dalam rentang waktu maksimal empat tahun, atau dipercepat menjadi tiga tahun.
JEMBER Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menegaskan komitmen kuat untuk mencapai swasembada daging sapi dalam rentang waktu maksimal empat tahun, atau dipercepat menjadi tiga tahun.
Langkah ini menjadi bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Komitmen tersebut disampaikan di tengah upaya terintegrasi Pemprov Jatim dalam mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta mempercepat peningkatan populasi ternak ruminansia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa percepatan swasembada harus dilakukan melalui gerakan bersama.
"Saat ini, fokus utama kami adalah penguatan semangat para peternak dan penggemuk, yang didukung oleh langkah-langkah teknis. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan, tetapi mencapai kedaulatan pangan, terutama untuk protein hewani," ujar Gubernur.
Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Jatim menerapkan strategi percepatan berbasis tiga pilar utama:
1. Vaksinasi PMK secara masif dan merata di seluruh kabupaten/kota, sebagai syarat utama peningkatan kesehatan dan populasi ternak.
2. Gerakan Serentak Inseminasi Buatan (IB) untuk mempercepat angka kelahiran dan meningkatkan kualitas genetik sapi potong.
3. Pelibatan pemeriksa kebuntingan untuk memastikan keberhasilan IB, mengingat proses kebuntingan hingga sapi siap potong membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.
Khofifah juga menyoroti tingginya ketergantungan impor daging nasional yang masih mencapai sekitar 58 persen.
Dengan kultur beternak yang kuat di Jawa Timur dan sejumlah provinsi lain, ia optimistis Indonesia mampu mencapai swasembada daging.
"Pencapaian target ini didukung penuh oleh sinergitas kuat dari berbagai elemen, termasuk Pelaku Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, Asosiasi Dokter Hewan dan Peternak, HKTI, serta lembaga kunci seperti Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) dan Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) yang berperan penting dalam penyediaan bibit dan kesehatan ternak," ungkapnya.
Selain daging, Jawa Timur juga optimistis mencapai swasembada untuk sejumlah komoditas pangan strategis lainnya.
Pemerintah menetapkan target beras swasembada pada Desember tahun ini, serta gula swasembada pada tahun 2026.
Saat ini, Jawa Timur menjadi pemasok utama gula konsumsi nasional dengan kontribusi mencapai 58 persen.
"Jawa Timur sudah berada di fase Kedaulatan Pangan. Dengan dukungan regulasi dan sinergi dari hulu ke hilir, kami siap berdiri di lini terdepan untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional sesuai amanat Presiden," tutup Gubernur.
Pemprov Jawa Timur dikenal sebagai salah satu motor ekonomi nasional dan lumbung pangan utama Indonesia, dengan kontribusi besar terhadap sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan. (*)
Apa Reaksi Anda?