JFMI XV: Srawung Sinau lan Sesrawungan
Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) ke-XV telah berlangsung pada hari Jumat hingga Minggu, 29 - 31 Agustus 2025

TIMESINDONESIA, MALANG – Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) ke-XV telah berlangsung pada hari Jumat hingga Minggu, 29 - 31 Agustus 2025, bertempat di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Purwokerto, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang mempertemukan mahasiswa pecinta fotografi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. UKM Panorama Photography Universitas Islam Malang dengan 2 anggotanya, Akhmad Alfin dan Rendy Mahrus berkesempatan mengikuti ajang bergengsi ini sebagai perwakilan dari Universitas Islam Malang.
Sebelum rangkaian utama di laksanakan, diadakan pula sesi perkenalan kontingen untuk mempererat hubungan antar mahasiswa fotografi se-Indonesia. Dalam kesempatan ini, setiap delegasi memperkenalkan organisasi dan karya-karyanya, sekaligus berbagi pengalaman dalam pengembangan fotografi di lingkungan kampus masing-masing. Hal ini menjadi ajang silaturahmi dan memperluas jaringan komunikasi antar mahasiswa fotografi.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kegiatan penting adalah Musyawarah Nasional (Munas), yang menjadi forum pengambilan keputusan untuk menentukan tuan rumah JFMI berikutnya. Dalam Munas tersebut, diputuskan bahwa JFMI ke-XVI tahun 2026 akan dilaksanakan di Jakarta. Keputusan ini disepakati bersama oleh seluruh kontingen peserta.
Selain seminar, peserta juga melaksanakan kegiatan hunting foto di berbagai lokasi wisata dan budaya di wilayah Purwokerto dan Banyumas. Beberapa lokasi yang menjadi titik eksplorasi fotografi adalah Kota Lama Banyumas, Klenteng Boen Tek Bio, Hetero Space, dan Curug Jenggala. Kegiatan hunting foto ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman visual peserta serta menghasilkan karya yang nantinya dihimpun dalam katalog fotografi JFMI XV. Selanjutnya, diadakan kegiatan Bedah Karya, yaitu forum presentasi dan diskusi hasil karya fotografi yang dihasilkan selama kegiatan berlangsung. Melalui forum ini, peserta mendapatkan masukan serta apresiasi dari sesama fotografer maupun narasumber yang berkompeten.
“Pada hari ketiga, agenda pameran fotografi yang semula dijadwalkan tidak dapat terlaksana. Hal ini disebabkan karena lokasi pameran ditetapkan sebagai red zone oleh aparat keamanan akibat adanya aksi demonstrasi di sekitar area pameran,” kata Alfin. Dengan pertimbangan keselamatan bersama, panitia memutuskan untuk meniadakan pameran dan mengganti agenda dengan kegiatan internal yang lebih aman di lingkungan kampus.
Secara keseluruhan, kegiatan Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia ke-XV berjalan dengan lancar, tertib, dan penuh antusiasme dari seluruh peserta. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pengembangan minat dan bakat di bidang fotografi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi mahasiswa fotografi se-Indonesia. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






