Kementerian Ekonomi Kreatif Perkuat Ekosistem Penulis Digital melalui Kopi Darat KBM App di Semarang

Kementerian Ekonomi Kreatif terus mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual, khususnya pada subsektor konten digital dan literasi.

Desember 25, 2025 - 14:00
Kementerian Ekonomi Kreatif Perkuat Ekosistem Penulis Digital melalui Kopi Darat KBM App di Semarang

JAKARTA Kementerian Ekonomi Kreatif terus mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual, khususnya pada subsektor konten digital dan literasi. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Kopi Darat Penulis KBM App bertajuk “Berpenghasilan dari Menulis Konten di Aplikasi Novel Digital” yang diselenggarakan di Semarang, bekerja sama dengan KBM App.

Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran, pertukaran pengalaman, serta penguatan jejaring bagi penulis novel digital, sekaligus menegaskan peran strategis penulis sebagai pelaku ekonomi kreatif. Acara diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari komunitas penulis, pegiat literasi, serta talenta kreatif dari berbagai daerah.

Penulis Digital sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif

Dalam diskusi utama, tiga penulis KBM App yang telah berhasil memonetisasi karyanya secara signifikan hadir sebagai narasumber, yakni Bunga BTP, penulis dengan capaian penghasilan hingga Rp3,3 miliar, Dwi Indrawati dengan penghasilan lebih dari Rp2 miliar, serta Julli Nobasa yang telah meraih penghasilan lebih dari Rp800 juta. Diskusi dimoderatori oleh Isa Alamsyah, CEO KBM App.

Bunga BTP dalam paparannya menekankan bahwa kesuksesan penulis novel digital tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis menulis, tetapi juga oleh pemahaman terhadap dinamika pasar. Ia menjelaskan bahwa pada platform KBM App, genre drama rumah tangga menjadi salah satu genre yang paling diminati pembaca. Selain itu, ia menyoroti pentingnya pengelolaan struktur cerita, khususnya pada bab-bab krusial yang berpengaruh terhadap keberlanjutan pembaca.

Menurutnya, bab pertama harus mampu menghadirkan pembuka cerita yang kuat dan menarik perhatian. Bab ketujuh menjadi fase penting karena pembaca mulai diperkenalkan dengan sistem koin, sedangkan bab kesepuluh merupakan titik transisi menuju konten premium atau berbayar. Strategi ini dinilai berpengaruh langsung terhadap tingkat keterlibatan pembaca dan potensi pendapatan penulis.

Sementara itu, Julli Nobasa menekankan pentingnya membangun lingkungan yang positif dan suportif dalam perjalanan kepenulisan. Ia menyampaikan bahwa keberadaan circle yang memiliki semangat berkembang akan mendorong konsistensi, disiplin, dan keberanian untuk terus meningkatkan kualitas karya.

Adapun Dwi Indrawati membagikan pengalaman personal mengenai latar belakangnya yang sederhana. Keterbatasan ekonomi pada masa kecil membuatnya akrab dengan perpustakaan dan kegiatan membaca. Kebiasaan tersebut, menurutnya, menjadi fondasi penting yang membentuk kemampuan berpikir, mengolah ide, serta menuangkannya ke dalam tulisan secara lebih terstruktur.

Dwi juga menekankan pentingnya membangun loyalitas pembaca dengan membuat kolam atau grup khusus pembaca.

Penguatan Kapasitas dan Literasi Digital

Dalam sesi pemoderasian, Isa Alamsyah menegaskan bahwa keberhasilan di dunia kepenulisan digital memerlukan kesiapan mental dan peningkatan kapasitas teknis secara berkelanjutan. 

Ia merangkum hal tersebut dalam konsep 3M, yaitu Mental/Motivasi, Makom atau level teknis kepenulisan, serta konsistensi dalam proses kreatif. Menurutnya, menemukan tujuan atau why dalam menulis menjadi fondasi penting sebelum mempelajari aspek teknis atau how.

Komitmen Pemerintah dalam Mendukung Kreator Digital

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Kementerian Ekonomi Kreatif, antara lain Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Neil L Himam, Direktur Konten Digital Yuana Rochma Astuti, serta Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Fahmy Akmal. 

Dalam sambutannya, Neil L Himam menyampaikan bahwa para penulis merupakan bagian dari pelaku ekonomi kreatif yang memiliki landasan hukum yang kuat. Ia merujuk pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif, yang menegaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual berbasis kreativitas manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Neil menekankan bahwa perkembangan platform digital telah menurunkan hambatan masuk bagi penulis untuk berkarya dan mendistribusikan kontennya secara lebih luas. 

“Hal ini membuka peluang bagi penulis untuk menjadikan aktivitas menulis sebagai sumber penghasilan tambahan, bahkan penghasilan utama,” ucapnya dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (24/12/2025). 

Ia juga menyoroti potensi pengembangan gig economy kreatif dan peluang ekspor konten, termasuk pemanfaatan pengalaman serta cerita diaspora Indonesia di luar negeri sebagai sumber narasi yang bernilai ekonomi dan budaya. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan komunitas kreatif menjadi kunci dalam memperluas dampak ekonomi kreatif secara inklusif.

Sinergi Program dan Pengembangan Berkelanjutan

Direktur Konten Digital, Yuana Rochma Astuti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Ekonomi Kreatif berperan sebagai mitra strategis bagi para pelaku ekonomi kreatif. Ia mendorong peserta untuk terus meningkatkan kapasitas diri, mempraktikkan ilmu yang diperoleh, serta aktif terlibat dalam berbagai program pengembangan yang disediakan oleh pemerintah.

Ia juga menekankan bahwa ekonomi kreatif menawarkan pola penghasilan yang fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, sejalan dengan tren gig economy yang semakin berkembang. Oleh karena itu, penguatan jejaring dan kolaborasi lintas subsektor dinilai menjadi faktor penting dalam menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan Kopi Darat Penulis KBM App di Semarang ini, Kementerian Ekonomi Kreatif menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas penulis dan kreator digital di daerah, mendorong pemanfaatan kekayaan intelektual secara optimal, serta membuka akses yang lebih luas terhadap peluang ekonomi kreatif di tingkat nasional maupun global. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow