Klinik Rawat Inap Muhammadiyah Sumberpucung Ganti Pimpinan, Istiqamah Melayani

Serah terima jabatan (sertijab) pimpinan Klinik Rawat Inap Muhammadiyah (KRIM) Sumberpucung, Kabupaten Malang, dilangsungkan, Sabtu (24/5/2025). Sertijab pimpinan ini sebagai regenerasi sekaligus meneguhkan…

Mei 25, 2025 - 10:00
Klinik Rawat Inap Muhammadiyah Sumberpucung Ganti Pimpinan, Istiqamah Melayani

TIMESINDONESIA, MALANG – Serah terima jabatan (sertijab) pimpinan Klinik Rawat Inap Muhammadiyah (KRIM) Sumberpucung, Kabupaten Malang, dilangsungkan, Sabtu (24/5/2025). Sertijab pimpinan ini sebagai regenerasi sekaligus meneguhkan dedikasi klinik Muhammadiyah dalam melayani umat. 

Setelah 24 tahun memimpin dengan dedikasi tinggi, dr. Siti Juhariyah, MMRS, Sp.KLPP,  resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada drg. Myrta Adyasi, didampingi dr. Dewi Anngraeni, sebagai Wakil pimpinan.

Sertijab pimpinan klinik rawat inap Muhammadiyah Sumberpucung ini berlangsung dalam suasana haru dan penun harapan baru. Pergantian pimpinan ini dimaknai sebagai tonggak baru Pelayanan Kesehatan Muhammadiyah di Malang Selatan. 

Dalam sambutannya, pimpinan baru KRIM, drg. Myrta Adyasi, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan penuh dedikasi oleh pendahulunya. 

“Kami akan terus membawa semangat dakwah kesehatan Muhammadiyah dengan membangun sistem yang kuat, kolaboratif, dan berorientasi pada peningkatan mutu layanan. Dengan dukungan PCM dan PDM, kami siap menapaki perkembangan selanjutnya,” ujar drg. Myrta.

Menurutnya, KRIM Sumberpucung sendiri dididirkan pada tahun 2000an, dan kini telah menjadi salah satu fasilitas kesehatan unggulan di wilayah selatan Kabupaten Malang. 

Lembaga ini berdiri bukan hanya sebagai fasilitas medis, melainkan juga sebagai pusat dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan yang terus bertumbuh dalam hal layanan, sumberdaya manusia, dan kepercayaan masyarakat.

Di bawah kepemimpinan dr. Siti Juhariyah, KRIM berkembang dari balai pengobatan sederhana menjadi klinik rawat inap berizin lengkap dengan pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, juga laboratorium dan farmasi. 

"Kini dengan 27 tenaga profesional yang solid, KRIM telah melayani ribuan pasien dari berbagai kalangan masyarakat," terang drg. Myrta. 

Dalam mewujudkan komitmen dedikasi pelayanan kesehatan masyarakat, Klinik Rawat Inap Muhammadiyah didukung penuh Badan Pengelola Harian (BPH) KRIM, yang terdiri berbagai unsur pimpina struktural Muhammadiyah. 

Struktur BPH ini diharapkan menjadi penguat dalam akuntabilitas pengelolaan KRIM, membangun sistem manajemen yang lebih profesional, serta memperluas jejaring kemitraan dengan pemerintah, organisasi keagamaan, maupun sektor swasta.

“BPH akan menjadi penggerak dan pengontrol klinik agar tetap dalam koridor mengamalkan nilai-nilai Muhammadiyah, sekaligus mendorong transformasi menuju fasilitas kesehatan yang lebih maju," kata Ketua PCM Sumberpucung, Kiai Hadi. 

Dari Klinik ke Rumah Sakit: Harapan Masa Depan

Ketua Pimpinan Daeah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, KH. DR. Nurul Humaidi, menyampaikan apresiasi mendalam atas perjuangan dan dedikasi KRIM Sumberpucung. 

“InsyaAllah KRIM bisa naik kelas menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah di masa mendatang. Kami akan terus mendampingi dan mendukung seluruh prosesnya,” ungkapnya. 

Menurutnya, KRIM Sumberpucung kini memasuki era baru dengan regenerasi, penguatan profesionalitas, dan ekspansi dakwah bilhal dalam bidang pelayanan kesehatan. 

Ia berharap, dengan kepemimpinan baru serta dukungan BPH, serta kolaborasi PCM, PDM, dan masyarakat, KRIM harus siap menjadi pilar kesehatan Islami yang unggul dan melayani sepenuh hati. (*) 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow