Kolaborasi UNUJA Probolinggo-UM: Mempercepat Lompatan Menuju Universitas Akreditasi Internasional
Universitas Nurul Jadid atau UNUJA Probolinggo terus menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat daya saing globalnya.

Universitas Nurul Jadid atau UNUJA Probolinggo terus menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat daya saing globalnya. Melalui program Magang dan Detasering 2025 yang digagas oleh Direktorat Sumber Daya, Ditjen Dikti Kemendikbudristek, UNUJA berhasil lolos seleksi.
Dalam program itu, kampus berbasis pesantren dengan stansar ISO tersebut, bermitra langsung dengan Universitas Negeri Malang (UM) sebagai Perguruan Tinggi Sumber (Pertisum).
Program yang berlangsung selama sepekan, 13–19 Oktober 2025, ini secara khusus berfokus pada penguasaan implementasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) serta strategi meraih akreditasi internasional—dua komponen kunci dalam membangun universitas berkelas dunia.
Penguatan Kurikulum OBE dan Akreditasi Internasional
Kegiatan magang ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis antara UNUJA sebagai Perguruan Tinggi Swasta (Pertisas) dan UM sebagai mitra negeri yang telah berpengalaman dalam manajemen mutu dan internasionalisasi kampus.
Delegasi UNUJA terdiri dari lima dosen yang menempati posisi strategis di level kelembagaan: antara lain, Moh. Furqan, M.Kom., Kepala Lembaga Pengawasan dan Penjaminan Mutu (LPPM); Bradhiansyah Tri Suryanto, M.Pd., Kepala Bidang Penjaminan Mutu; Ns. Handono Fatkhur Rahman, M.Kep., Sp.Kep.M.B., Kepala Lembaga Akreditasi Eksternal; Nur Hamid, Ph.D., Kepala Lembaga Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (LPIP); Dr. Nur Aisyah, MPd. Kepala Bidang Inovasi Pembelajaran.
“Alhamdulillah, UNUJA tahun ini kembali mendapatkan kepercayaan untuk mengikuti program Magang dan Detasering. Ini menjadi peluang besar bagi kami untuk memperkuat kelembagaan dan kualitas pembelajaran. Kami ingin belajar langsung dari praktik terbaik yang dilakukan UM dan menyesuaikannya dengan konteks UNUJA,” ujar Moh. Furqan, M.Kom., Ketua Tim UNUJA.
Sementara itu, M. Noer Fadli Hidayat, M.Kom., Wakil Rektor I UNUJA menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Pengawasan dan Penjaminan Mutu (LP2M) UNUJA yang telah proaktif menginisiasi kolaborasi ini.
“Keterlibatan dosen UNUJA dalam program detasering ini adalah momentum penting. Selama sepekan mereka belajar langsung dari para pakar UM, dan sepulangnya nanti diharapkan bisa membawa semangat baru dalam mengakselerasi visi UNUJA unggul di semua lini,” ungkapnya.
Pembelajaran dari Kampus Percontohan Nasional
Selama program berlangsung, para dosen UNUJA mendapatkan pendampingan langsung dari pakar-pakar pendidikan Universitas Negeri Malang, di antaranya:
- Mochammad Hafiizh, S.Pd., M.Si., Ph.D.,
- Dr. Erry Hidayanto, M.Si.,
- Dr. Puguh Darmawan, M.Pd., dan
- Lathiful Anwar, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Para narasumber ini berbagi pengetahuan tentang kebijakan penjaminan mutu, strategi akreditasi eksternal, hingga inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Melalui sesi diskusi, workshop, dan observasi langsung, peserta magang menelusuri bagaimana UM merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum berbasis capaian (OBE) secara menyeluruh.
OBE sendiri menjadi pendekatan kunci dalam sistem pendidikan modern karena menekankan pada hasil pembelajaran yang terukur, relevan, dan adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja. Pendekatan ini juga menjadi prasyarat utama bagi banyak lembaga akreditasi global seperti ABET, AUN-QA, atau IABEE.
Membangun Arah Menuju Akreditasi Internasional
Selain penguatan kurikulum, aspek akreditasi internasional juga menjadi fokus utama. Universitas Negeri Malang, dengan pengalamannya menembus berbagai standar akreditasi global, menjadi laboratorium pembelajaran yang ideal bagi dosen-dosen UNUJA.
Melalui pembelajaran langsung ini, UNUJA menargetkan penyusunan road map internasionalisasi mutu pendidikan yang akan diterapkan secara bertahap mulai tahun 2026, mencakup program studi unggulan berbasis digital dan riset kolaboratif internasional.
Menuju Universitas Kelas Dunia
Melalui program ini, UNUJA menegaskan kesungguhannya dalam menjalankan visi “Transformasi UNUJA Menuju Universitas Berdaya Saing Global.” Pengalaman magang ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat sistem akademik berbasis capaian, menumbuhkan budaya mutu, dan menyiapkan langkah menuju pengakuan internasional.
“Dengan belajar langsung dari UM, UNUJA bukan hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membangun pondasi kuat untuk melangkah ke level global. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dari ikhtiar panjang UNUJA menuju universitas yang unggul, adaptif, dan berstandar internasional,” tutup Furqan, M.Kom. (*)
Apa Reaksi Anda?






