Komitmen UWG Malang untuk Program Kampus Berdampak: Pendidikan, Inovasi, dan Pengabdian dalam Aksi Nyata

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Widya Gama/ UWG Malang kembali menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang tak hanya unggul secara akademis, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan peluncuran program strategis “Saintek Berdampak” oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), yang langsung direspons UWG dengan semangat penuh melalui slogan “Kampus Berdampak”.

UWG Malang telah menunjukkan kontribusi nyata melalui berbagai program yang digerakkan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan P2K2 (Pusat Pengembangan Karier dan Kewirausahaan). Program-program ini melibatkan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan sosial, edukatif, ekonomi, hingga pendampingan hukum di tengah masyarakat.

Salah satu dosen pakar dari Fakultas Hukum UWG, Dr. Purnawan Dwikora Negara, S.H., M.H., dikenal aktif melakukan kegiatan socio cultural, socio edukasi, dan socio ecowisata. Ia juga rutin memberikan pencerahan hukum lingkungan di berbagai daerah yang terdampak kebijakan korporasi atau pemerintah yang tidak ramah lingkungan. “Kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga benteng advokasi masyarakat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, UWG Malang juga terus mendorong partisipasi aktif mahasiswanya dalam program-program nasional seperti Magang Bersertifikat (MSIB), Magang BUMN, P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha), dan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Berbagai prestasi mahasiswa UWG bahkan telah berhasil menembus tingkat nasional, seperti tampil di ajang POMNAS dan PIMNAS.

Menurut Prof. Dr. Ir. Aji Suraji, MSc., IPU., ASEAN Eng.—pakar jalan raya sekaligus mitra pemerintah dalam riset transportasi—peran perguruan tinggi sangat vital dalam menghasilkan rekomendasi berbasis sains untuk mendukung kebijakan pembangunan. Ia merupakan salah satu dari banyak akademisi UWG yang aktif membangun jejaring lintas sektor dalam semangat triple helix antara universitas, pemerintah, dan industri.

Rektor UWG Malang menyatakan bahwa seluruh lini civitas akademika akan terus memperkuat integrasi program Kampus Berdampak ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami percaya bahwa pendidikan tinggi adalah kunci perubahan sosial. Dengan ilmu kita menuju kemuliaan, dengan amal kita menuju kebajikan,” ujarnya mengutip filosofi Ki Hadjar Dewantara yang menjadi ruh utama program ini. (kampus bersampak)

Dengan berbagai inovasi dan pengabdian nyata, UWG Malang bertekad menjadikan kampus sebagai pusat solusi dan motor pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045. (*)