Kota Prioritas Intervensi DBD di Jatim, CSR Edukasi Enesis Group Sasar Malang

Enesis Group melalui brand lokal unggulannya Soffell, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang, Dinas Kesehatan

Agustus 8, 2025 - 15:00
Kota Prioritas Intervensi DBD di Jatim, CSR Edukasi Enesis Group Sasar Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Enesis Group melalui brand lokal unggulannya Soffell, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang, Dinas Kesehatan, dan TP PKK Provinsi Jawa Timur, secara resmi meluncurkan program CSR Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD.

Kegiatan ini digelar di Ballroom Hotel Harris & Convention Malang dan dihadiri oleh ratusan peserta dari unsur pemerintah, kesehatan, serta kader masyarakat, Jumat (8/8/2025).

Program ini menandai komitmen bersama dalam mengedukasi dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Khususnya di Kecamatan Sukun dan Blimbing yang merupakan dua kecamatan dengan angka kasus DBD tertinggi di Kota Malang.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengatasi ancaman DBD yang masih tinggi di wilayahnya.

“Pemerintah Kota Malang menyampaikan apresiasi kepada Enesis Group atas kontribusi CSR yang diberikan untuk dua kecamatan di 22 kelurahan, sebagai bentuk kepedulian nyata dalam membantu penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang," katanya.

Hingga Mei 2025, Dinkes Kota Malang telah mencatat 459 kasus DBD dengan 4 kematian. Angka ini menunjukkan urgensi penanganan, mengingat pada tahun 2024 tercatat 727 kasus dengan jumlah kematian yang sama.

"Kehadiran saya dalam kegiatan ini menjadi bentuk ungkapan terima kasih sekaligus penegasan bahwa pencegahan melalui edukasi dan kolaborasi lebih penting daripada pengobatan," sambungnya.

Wali kota juga berharap program ini memberikan manfaat besar, meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para ibu, akan bahaya DBD, serta menjadi langkah yang membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.

Sementara itu, Data Kementerian Kesehatan hingga Juli 2025 menyebutkan, bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan kasus DBD tertinggi kedua di Indonesia (13.836 kasus), dan Malang menjadi salah satu kota prioritas intervensi.

Inilah yang mendorong Enesis Group untuk memilih Kota Malang sebagai titik lanjutan program edukasi publik pencegahan DBD.

Aryo Widiwardhono, CEO Enesis Group, menjelaskan bahwa kehadiran Enesis Group bukan hanya sebagai produsen, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial.

“Kami tidak hanya hadir dengan produk, tetapi juga membawa misi. Enesis Group dibangun dari nilai bahwa bisnis harus membantu orang keluar dari kesusahan. Soffell sebagai lotion anti nyamuk hanyalah satu alat, tapi edukasi dan perubahan perilaku adalah tujuannya. Ini bukan soal bisnis, ini soal kemanusiaan,” ujar Aryo.

Melalui program ini, Enesis Group memberdayakan 220 kader Jumantik dari 22 kelurahan, untuk melakukanedukasidoor-to-door kepada lebih dari 47.520 warga.

Edukasi berfokus pada Gerakan 3M+, yaitu Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan Plus: mengoleskan lotion anti nyamuk Soffell untuk mencegah gigitan nyamukpembawa virus DBD, Chikungunya, Filariasis, dan Malaria.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, yang turut hadir dalam acara ini dan menyampaikan apresiasi mendalam terhadap pendekatan keluarga-sentris yang diusung program ini.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah nyata kolaboratif antara pemerintah, duniausaha, dan masyarakat dalam melawan ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan peran penting keluarga sebagai benteng pertama dan kader Jumantik sebagai ujung tombakdi lapangan.

Arumi Bachsin mengapresiasi Enesis Group yang telah memilih KotaMalang sebagai salah satu dari enam kota prioritas dalam program CSR Gerakan Berantas Nyamuk bersama 3M Plus Mengoles, Keluarga Sehat dan Bebas DBD yang menyasar lebih dari 47 ribu warga melalui edukasi, pelatihan, serta survei langsung.

Program ini dinilai serius karena disertai monitoring dan evaluasi, termasuk demonstrasi efektivitas lotion anti nyamuk menggunakan nyamuk dari peternakan steril milik Enesis Group sebagai bagian dari kontrol kualitas.

"Dengan semangat gotong royong dan keterlibatan semua pihak, beliau berharap program ini menjadi awal perubahan besarmenujuKotaMalang yang lebih sehat dan bebas dari DBD," ucap Arumi.

RM Ardiantara, Head of HR & Public Relations Enesis Group, menambahkan bahwa keberhasilan program ini ditentukan dari komitmen lapangan, bukan hanya seremoni pembukaan.

“Program ini dirancang berdampak. Kami akan lakukan monitoring pasca intervensi untuk mengukur efektivitas," ucapnya.

Di wilayah lain, pendekatan ini disebut mampu meningkatkan Angka Bebas Jentik dari 95% menjadi 99%, dan menurunkan rumah positif jentik hingga 80%.

"Kami yakin Malang pun bisa meraih hasil serupa,” ujar Ardiantara.

Program akan berjalan selama 30 hari, dimulai pada 11 Agustus hingga awal September 2025. Seluruh kader dibekali dengan materi edukasi, sampling produk Soffell, serta instrumen pelaporan untuk memantau perubahan perilaku warga.

Dengan komitmen dari Enesis Group, dukungan penuh dari Pemerintah Kota Malang, serta peran aktif masyarakat, diharapkan gerakan ini bukan hanya mampu menurunkan angka DBD, tetapi juga membentuk budaya baru yaitu budaya hidup sehat dan peduli lingkungan.

Program Soffell ini sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai wilayah seperti Jember, Banyuwangi, Bali, Yogyakarta, dan Bandung, dan akan terus diperluas ke wilayah lain yang membutuhkan. Malang menjadi salah satu titik terpenting dalam roadmap kampanye edukasi DBD berbasis komunitas oleh Enesis Group. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow