Tim Dosen FT UNJ Edukasi Warga Singasari Bogor untuk Sulap Limbah Kertas Jadi Produk Bernilai

Limbah kertas yang selama ini dianggap sebagai sampah ternyata memiliki potensi besar untuk diubah menjadi produk kreatif yang fungsional dan bernilai ekonomi.

Agustus 8, 2025 - 16:00
Tim Dosen FT UNJ Edukasi Warga Singasari Bogor untuk Sulap Limbah Kertas Jadi Produk Bernilai

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Limbah kertas yang selama ini dianggap sebagai sampah ternyata memiliki potensi besar untuk diubah menjadi produk kreatif yang fungsional dan bernilai ekonomi. Hal inilah yang mendorong tim dosen dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Edukasi Keterampilan melalui Buku Bahan Ajar: Inovasi Pemanfaatan Limbah Kertas untuk Tempat Alat dan Kosmetik”, bertempat di Aula Kelurahan Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan ini digagas oleh Eti Herawati, Aniesa Puspa Arum, dan Titin Supiani, dengan menyasar warga lokal, khususnya ibu-ibu anggota PKK sebagai peserta utama. Selain menanamkan kesadaran lingkungan, pelatihan ini juga bertujuan memberikan keterampilan baru yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif dan kewirausahaan.

Yang menarik, metode pelatihan disampaikan melalui buku bahan ajar interaktif yang disusun khusus untuk masyarakat awam. Buku ini dilengkapi ilustrasi, langkah-langkah praktis, serta petunjuk visual yang mudah diikuti oleh peserta, bahkan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman dalam kerajinan tangan. “Buku ini bukan sekadar bacaan, tetapi menjadi alat praktik yang membimbing warga untuk membuat produk nyata dari limbah kertas,” jelas salah satu fasilitator, Jumat (8/8/2025). 

Produk yang dihasilkan antara lain adalah tempat alat tulis, wadah kosmetik, dan tempat serbaguna yang memiliki tampilan menarik dan nilai estetika tinggi. Lebih dari sekadar keterampilan, pelatihan ini juga membuka cakrawala baru tentang potensi wirausaha kecil berbasis daur ulang. Beberapa hasil karya peserta bahkan sudah mulai dilirik oleh pembeli lokal karena keunikan dan sifat ramah lingkungannya.

Sulap-Limbah-Kertas-Jadi-Produk.jpg

Program ini menjadi sangat relevan di tengah fakta bahwa Indonesia menghasilkan hampir 20 juta ton limbah kertas dan plastik per tahun, namun hanya sekitar 46% yang berhasil didaur ulang (Jurnal UMJ, Antara News). Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya melihat limbah sebagai sampah, tetapi sebagai sumber daya ekonomi yang dapat dikelola secara berkelanjutan.

Dukungan penuh juga datang dari pihak Kelurahan Singasari yang berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan secara berkala dan menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas. “Kami sangat mengapresiasi program ini karena mampu mengangkat potensi masyarakat sekaligus mempromosikan budaya ramah lingkungan,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menjawab isu lingkungan sekaligus membuka jalan menuju ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan. Harapannya, Singasari dapat menjadi model desa inovatif di wilayah Jonggol, serta menginspirasi daerah-daerah lain untuk mengembangkan kerajinan berbasis limbah yang berkelanjutan dan bernilai jual tinggi. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow