Mahasiswa KKN UNIPMA Luncurkan Program Sedekah Botol untuk Perkuat Kas Amal Masjid

Mahasiswa Kuliah Kerja Kerja Nyata (KKN) UNIPMA Madiun di Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun menghadirkan inovasi sosial bertajuk “Sedekah Botol”.

Desember 11, 2025 - 12:00
Mahasiswa KKN UNIPMA Luncurkan Program Sedekah Botol untuk Perkuat Kas Amal Masjid

MADIUN Mahasiswa Kuliah Kerja Kerja Nyata (KKN) UNIPMA Madiun di Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun menghadirkan inovasi sosial bertajuk “Sedekah Botol”. Yakni sebuah gerakan pengumpulan botol plastik bekas yang hasil penjualannya akan sepenuhnya disalurkan ke kotak amal masjid. Program ini resmi disosialisasikan pada Sabtu (29/11/2025), di Kantor Desa Sumbergandu dan mendapat sambutan hangat dari warga desa.

Program ini direncanakan akan berjalan selama masa KKN, yakni hingga pertengahan Januari 2026.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN menjelaskan bahwa botol plastik yang terkumpul tidak akan diolah menjadi kerajinan, melainkan langsung dijual ke pengepul. Seluruh uang yang diperoleh dari penjualan tersebut dimasukkan ke kotak amal masjid sebagai bentuk kontribusi nyata bagi pembangunan dan kegiatan keagamaan desa.

 Mahasiswa menargetkan dapat mengumpulkan minimal 15 kilogram botol plastik selama dua bulan program berjalan.

Sebagai bentuk dukungan nyata, mahasiswa KKN juga memfasilitasi satu tempat khusus untuk Sedekah Botol, yang diletakkan di area Masjid Jami’ Al Basyariyah. Warga dapat menaruh botol plastik kapan saja, sehingga gerakan ini mudah diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Bayu Krisna Aritama, Koordinator KKN Desa Sumbergandu, menyampaikan bahwa program ini lahir dari keinginan menggabungkan kepedulian lingkungan dengan amal. "Kami melihat banyak botol plastik yang terbuang sia-sia. Melalui program Sedekah Botol ini, kami ingin mengajak masyarakat menjadikan sampah plastik sebagai ladang sedekah yang bermanfaat untuk masjid," ujarnya.

Warga yang hadir tampak antusias mendengarkan penjelasan mengenai bahaya sampah botol plastik, cara pemilahan yang benar, hingga mekanisme penjualan ke pengepul. Untuk memastikan botol yang terkumpul muat banyak dan menghemat ruang di tempat penampungan, mahasiswa mengajarkan trik praktis: Warga diimbau untuk membuka tutup botol, memipihkannya hingga gepeng (diremukkan), lalu menutupnya kembali. 

Cara ini sangat efektif mengurangi volume botol hingga 80 persen. Banyak warga menyatakan siap untuk rutin berpartisipasi dan mengajak keluarga mereka ikut serta.

kotak-botol-bekas.jpg

Warga Desa Sumbergandu,  Patmi juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KKN. Ia menyebut bahwa gerakan ini tidak hanya membantu membersihkan lingkungan, tetapi juga mendukung kegiatan keagamaan desa tanpa membebani warga secara finansial.

"Ini adalah contoh amal yang sederhana tetapi penuh keberkahan," tambahnya.

Program inovatif "Kotak Amal Sampah" ini mendapat sambutan positif dan dukungan penuh dari pihak akademisi. Dr. Yoga Ardian Feriandi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), memberikan tanggapan yang mendalam mengenai urgensi pelaksanaan program ini.

Dr. Yoga Ardian Feriandi menegaskan, sudah saatnya warga negara memikirkan kembali kelestarian lingkungan bukan hanya sebagai tugas pemerintah, tetapi sebagai tanggung jawab bersama. "Inisiatif 'Sedekah Botol' ini adalah langkah nyata untuk menumbuhkan kesadaran tersebut dari tingkat akar rumput," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, tetapi juga sejalan dengan konsep ecological citizenship atau kewarganegaraan ekologis.

"Program ini memiliki aspek ekonomi yang kuat, sejalan dengan konsep ecological citizenship. Kewarganegaraan ekologis bukan hanya tentang membuang sampah pada tempatnya, tetapi bagaimana kita bisa memprosesnya menjadi nilai tambah—baik nilai finansial maupun nilai keberlanjutan lingkungan," ujar Dr. Yoga.

Melalui program ini, sampah yang terkumpul diubah menjadi sumber daya, memberikan insentif ekonomi bagi masyarakat sekaligus mendorong partisipasi aktif mereka dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Hal ini menunjukkan pergeseran paradigma dari masyarakat yang hanya pasif menerima kebijakan lingkungan, menjadi warga negara yang proaktif, bertanggung jawab, dan mendapatkan manfaat dari upaya pelestarian lingkungan.

Sosialisasi ditutup dengan simbolis penyerahan tempat Sedekah Botol dari mahasiswa KKN kepada pengurus masjid. Diharapkan, kegiatan ini dapat berjalan berkelanjutan dan menjadi budaya baru dalam memanfaatkan sampah plastik untuk kebaikan.

Program Sedekah Botol membuktikan bahwa hal kecil seperti botol plastik dapat memberikan dampak besar, baik bagi lingkungan maupun pembangunan sarana ibadah. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow